Sukses

4 Pengungsi Rohingya Tewas Diinjak Gajah Liar

Keempat pengungsi Rohingya itu terdiri dari seorang wanita dan tiga anak kecil...

Liputan6.com, Dhaka - Empat pengungsi Rohingya tewas diinjak seekor gajah. Peristiwa ini terjadi di area pengungsian Cox's Bazaar di Bangladesh pada Sabtu pagi waktu setempat.

Seperti dikutip dari The New York Times pada Minggu (15/10/2017), para korban yang terdiri dari seorang wanita dan tiga anak kecil, tewas saat hewan berbelalai tersebut menyerbu tempat penampungan sementara mereka di kamp Balukhali.

Kematian keempat pengungsi Rohingya tersebut dikonfirmasi oleh Md Abdul Khayer, seorang pejabat kepolisian di kantor polisi Ukhiya.

Sementara itu, enam orang lainnya terluka dan telah dirawat di rumah sakit.

Insiden ini merupakan tragedi terakhir yang "menyerang" warga Rohingya, etnis minoritas di Myanmar yang terpaksa mengungsi setelah kekerasan yang diduga dilakukan pihak militer pecah di kampung halaman mereka di Rakhine sejak Agustus lalu.

PBB dalam laporannya menyebutkan bahwa tindakan keras militer Myanmar bertujuan untuk pembersihan etnis.

Kini, diperkirakan lebih dari setengah juta warga Rohingya telah meninggalkan Rakhine untuk menyelamatkan diri ke Bangladesh. Namun, kondisi di pengungsian yang kurang memadai memicu kekhawatiran lain akan bahaya berbagai penyakit serta yang terkini serangan hewan liar.

"Ini adalah tempat di mana gajah biasanya berkeliaran. Mungkin mereka (pengungsi) tidak tahu," ujar Khayer merujuk pada pengungsi Rohingya yang baru tiba.

Organisasi Internasional untuk Migrasi, salah satu badan PBB, turut mengonfirmasi tewasnya empat pengungsi Rohingya. Organisasi tersebut mencatat bahwa gajah telah terlihat sebelumnya di kawasan tersebut saat mereka melakukan survei di sana.

Selama ini, kebanyakan pengungsi Rohingya tiba di Teknaf, distrik paling selatan di Cox's Bazaar, Bangladesh, sebelum akhirnya mereka pindah ke distrik Ukhiya yang memiliki tempat penampungan lebih baik di utara.

Para pengungsi ini tiba dalam kondisi lelah dan kelaparan setelah berhari-hari menempuh perjalanan dengan berjalan kaki. Tak banyak barang yang bisa mereka bawa selain pakaian yang dikenakan.

Sebelumnya, serangan gajah dilaporkan juga pernah terjadi, tepatnya pada 18 September lalu. Setidaknya dua pengungsi meninggal setelah hewan besar itu menyerbu kamp Kutupalong.