Liputan6.com, Guangdong - China bagian selatan diperkirakan akan dilanda badai. Awal Senin 16 Oktober 2017 waktu setempat, Badai Khanun akan menerjang dengan kecepatan angin hingga 114 km per jam.
Seperti dikutip dari Straits Times, Senin (16/10/2017), Badai Khanun menghantam Hong Kong terlebih dahulu, yakni pada Minggu 15 Oktober 2017.
Badai Khanun datang saat Hong Kong tengah mengurangi peringatan cuaca buruk dari badai sebelumnya dan transportasi perlahan kembali normal di pusat keuangan di sana.
Advertisement
"Badai tersebut diperkirakan akan mendarat di antara Zhanjiang di Provinsi Guangdong, dan Wenchang di Provinsi Hainan," demikian diberitakan kantor berita resmi Xinhua mengutip National Meteorological Centre atau Badan Meteorologi Nasional setempat.
Sejauh ini badan tersebut telah mengeluarkan peringatan level oranye, yang tertinggi kedua di China.
Tiongkok memiliki sistem peringatan cuaca buruk menggunakan empat warna. Merah adalah yang paling parah, lalu oranye, kuning dan biru.
"Bagian dari Provinsi Zhejiang, Guangdong, Guangxi dan Hainan diperkirakan akan basah dari Minggu sampai Senin pagi...", Xinhua memperingatkan.
"Di beberapa daerah, curah hujan diperkirakan mencapai 200 mm," lapor media tersebut.
Harian Ming Pao melaporkan, saat Badai Khanun menghantam Hong Kong pada Minggu 15 Oktober, Otoritas Rumah Sakit kota tersebut mengatakan bahwa 18 warga -- berusia antara 22 dan 86 tahun -- menjalani perawatan darurat di rumah sakit umum pada pukul 07.00 akibat luka-luka saat badai menerjang.
Mengungsi Hingga Pembatalan Transportasi
Cuaca buruk juga memaksa sekitar 202 orang berlindung di 21 tempat penampungan sementara yang dikelola oleh Departemen Dalam Negeri di seluruh kota pada Minggu malam waktu setempat.
Mengutip Departemen Transportasi dan perusahaan feri setempat, observatorium cuaca kemudian menurunkan peringatan cuaca buruk kota ke tingkat terendah kedua. Layanan feri ke pulau-pulau terdekat perlahan dilanjutkan, perjalanan Macau pun dijadwalkan untuk kembali beroperasi pada pukul 21.00.
Menurut sistem informasi penerbangan bandara, setelah pembatalan beberapa penerbangan ke Taiwan dan daratan China, sebagian besar penerbangan di Bandara Internasional Hong Kong dijadwalkan berangkat tepat waktu atau dengan penundaan kecil Senin ini.
Badai Khanun terjadi sekitar dua bulan setelah Topan Hato - kategori maksimum 10 badai - menyebabkan malapetaka di Hong Kong dan kematian di dekat Macau, dengan banjir dan gangguan transportasi yang luas.
Sementara itu, Xinhua melaporkan bahwa di Hainan layanan kereta api berkecepatan tinggi dihentikan sejak awal Minggu kemarin. Sementara feri di Selat Qiongzhou yang menghubungkan kepulauan provinsi tersebut dengan daratan Guangdong terpaksa dihentikan pada Sabtu 14 Oktober lalu.
Advertisement