Liputan6.com, Bahama - Baru-baru ini, pegiat teori konspirasi tengah memperdebatkan sebuah video yang diposting ke dunia maya. Video itu menunjukkan dua bangunan yang mirip seperti piramida di lepas pantai Kepulauan Bahama, Amerika Tengah.
Mereka yang percaya dengan paranormal dan pseudo-science yakin, temuan piramida itu dapat menjadi bukti mengenai kebudayaan masyarakat Aztec kuno hingga alien di sana. Demikian seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (20/10/2017).
Video itu diunggah oleh SecureTeam10 ke kanal situs berbagi video daring mereka. SecureTeam10 merupakan sebuah organisasi ternama dalam komunitas pegiat teori konspirasi dan paranormal.
Advertisement
Scott Waring, pendiri laman daring UFO Sightings Daily, merupakan kontributor video tersebut.
Waring menggunakan Google Earth dan menemukan anomali dan pola aneh di laut Bahama.
"Saya menemukan dua piramida itu di dasar laut dekat pulau New Providence, Bahama, yang tak jauh dari Florida," kata Waring dalam video yang diunggah oleh SecureTeam10.
"Temuan itu dapat menjadi bukti bahwa pulau-pulau yang ada di sekitar piramida itu mungkin pernah dihuni oleh manusia peradaban Aztec," tambahnya.
Narator video tersebut, Tyler Glockner sepakat dengan penilaian Scott Waring.
Ia mengatakan, "Harus kukatakan, keduanya itu memang nampak seperti piramida kuno yang telah mengalami pelapukan selama bertahun-tahun. Namun, piramida itu tetap awet oleh air laut."
Waring dan Glockner juga menyebut, kedua piramida nampak berbeda satu sama lain. Salah satunya memiliki struktur tiga sisi, seperti Piramida Giza.
Sementara yang satu lagi memiliki struktur berundak, seperti piramida kebudayaan Maya, misalnya Chichen Itza.
Para penonton video yang diunggah SecureTeam10 itu memberikan tanggapan beragam atas klaim yang diutarakan oleh Waring dan Glockner.
"Piramida bawah air (di Bahama) itu, bersama dengan piramida di Giza, Inca, dan Maya, jika ditarik garis lurus, akan saling bersinggungan satu sama lain," jelas pemilik akun Bartofilms berkomentar dalam situs daring berbagi video di kanal SecureTeam10.
"Beberapa orang pernah menyebut, piramida merupakan salah satu cara Anunnaki untuk melakukan navigasi," tambahnya.
Anunnaki merupakan zat supernatural yang muncul dalam kebudayaan kuno Sumeria, Akkadia, Assyria, dan Babylonia, yang keempatnya berada di Mesopotamia, Timur- Tengah.
Akun lain, Lo Value beropini sinis dan skeptis, "Jika itu piramida, maka buktikan. Seseorang harus pergi ke sana dan membuktikannya sendiri."
Wolfscross menjelaskan, "Itu hanya susunan batu di bawah laut."
Saksikan video Google Earth dua piramida di Laut Bahama:
Â
Piramida Segitiga Bermuda
Bukan kali pertama struktur mirip piramida diklaim terlihat di dekat kawasan perairan Segitiga Bermuda di Amerika Tengah yang mistis.
Laporan yang beredar di dunia maya pada 2012 lalu menunjukkan, seorang ilmuwan, Dr. Meyer Verlag, menemukan sebuah piramida kristal, yang 'tiga kali ukuran Piramid Agung Giza,' 2.000 meter di bawah laut Segitiga Bermuda.
Pegiat teori konspirasi juga percaya, piramida kristal tersebut mungkin merupakan penyebab atas hilangnya beberapa pesawat dan kapal yang melintasi kawasan itu.
Teori tersebut kembali muncul pada Oktober 2016 lalu ketika laporan di situs 'Before It's News'. Dalam laporan itu, Dr. Verlag dalam sebuah konferensi pers di Bahama, mengklaim telah menemukan koordinat dari piramida tersebut.
Meskipun begitu, hingga saat ini, belum ada bukti yang menunjukkan eksistensi Dr. Verlag begitupun koordinat yang ia klaim.
Sementara itu di Samudera Pasifik, seorang peneliti Argentina, Marcelo Igazusta mengklaim menemukan piramida di dasar laut pada 2016.
Dengan menggunakan Google Earth, piramida yang diklaim Igazusta menyebut piramida itu terbentang sepanjang 13,7 km. Pegiat teori konspirasi meyakini bangunan itu sebagai UFO atau pangkalan pesawat alien yang sangat besar.
Piramida Igazusta ditemukan pada koordinat 12 ° 8'1.49 'U 119 ° 35'26.39' B, di Samudera Pasifik dekat Meksiko. Di koordinat itu, Igazusta menemukan cahaya di dasar laut Samudera Pasifik yang gelap.
Advertisement