Liputan6.com, Washington, DC - Penyitaan gading gajah di seluruh dunia menyentuh rekor tertinggi tahun 2016 lalu. Di sisi lain, perburuan hewan berbelalai panjang itu di Afrika menurun secara berturut-turut dalam lima tahun terakhir.
Menurut laporan Convention on International Trade in Endangered Species (Cites), dalam penyitaan tersebut, sekitar 40 ton gading ditemukan.
Cites melaporkan, perburuan telah membunuh 111.000 gajah Afrika dalam 10 tahun terakhir. Meski demikian, jumlahnya terus menurun.
Advertisement
Laporan tersebut disambut baik oleh Cites. Namun, mereka juga masih mengeluarkan peringatan.
Baca Juga
"Upaya kolektif global yang sedang berlangsung mulai menuai hasil positif, tapi kita belum sampai ke sana (tujuan)," ujar Sekretaris Jenderal Cites, John Scanlon, seperti dikutip dari BBC, Selasa (24/10/2017).
Laporan tersebut mengatakan bahwa rekor gading yang berhasil disita bisa menjadi sebuah peringatan akan kesadaran dan penegakan hukum yang lebih baik.
Penyitaan gading itu terjadi meskipun ada peningkatan jumlah gading yang diukir dan dijadikan gelang dan liontin di Afrika -- bukan hanya diekspor sebagai gading ke Asia yang lebih mudah dideteksi.
Scanlon mengatakan, ada berita baik di Afrika Timur yang dalam satu dekade terakhir mengalami perburuan liar secara parah.
"Telah terjadi penurunan tajam dalam perburuan yang mencapai puncaknya pada 2011, dan analisis dari tahun 2016 menyimpulkan bahwa tren perburuan secara keseluruhan saat ini telah turun ke tingkat sebelum tahun 2008," ujar Scanlon.
Sementara perburuan gajah menurun di Botswana, Afrika Selatan, Namibia, di Afrika Tengah telah terjadi penurunan populasi gajah secara drastis dengan perburuan ilegal masih sangat tinggi dalam satu dekade terakhir.
Â
Kenya Bakar 105 Ton Gading Gajah
Menghindari maraknya perdagangan ilegal margasatwa, pada April 2016 pemerintah Kenya memutuskan membinasakan gading gajah bernilai jutaan dolar, yang diambil dari pembantaian ribuan gajah setiap tahunnya.
Sebanyak 10 gunungan gading gajah, bernilai Rp 1,3 triliun, dibumihanguskan di Taman Nasional Nairobi Kenya.
Dilansir Daily Mail, pembakaran tersebut merupakan pemusnahan gading gajah terbesar sepanjang sejarah. Gundukan seberat 105 ton itu tersusun dari 7,000 gajah mati akibat perburuan liar di Afrika.
Kebijakan tersebut diputuskan oleh Presiden Kenya, Uhuru Kenyatta, yang mengutuk perdagangan ilegal gading yang mengakibatkan menipisnya populasi binatang berbelalai tersebut.
"Tidak ada lagi yang melakukan bisnis perdagangan gading gajah," seru Presiden Uhuru.
Uhuru juga mengatakan, pembantaian liar makhluk malang tersebut akan berujung pada kepunahan gajah dan warisan alam Afrika.
Advertisement