Sukses

Australia Akan Latih Tentara Filipina Teknik Perang Kota

80 tentara Australia akan berbagi pengalaman tempur mereka di Timur Tengah dengan militer Filipina.

Liputan6.com, Manila - Sekitar 80 tentara Australia akan berangkat ke Filipina. Mereka akan memberikan pelatihan perang kota dan kontraterorisme bagi tentara Filipina untuk berperang melawan milisi pro-ISIS.

Didampingi oleh Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana, Menteri Pertahanan Australia Marise Payne mengumumkan bahwa sebuah tim Angkatan Bersenjata Australia (ADF) dalam "hari-hari mendatang" akan ditempatkan di markas militer Filipina. Mereka akan memberikan pelatihan yang didapatkan dari pengalaman bertahun-tahun bertempur di Timur Tengah.

"Ini merupakan pelatihan praktis oleh ADF yang akan mendukung Angkatan Bersenjata Filipina untuk melawan taktik teroris yang sangat brutal," kata Payne seperti dikutip dari ABC Australia Plus pada Rabu (25/10/2017).

"Pelatihan akan mencakup berbagai keterampilan terkait peperangan di lingkungan perkotaan. Hal ini akan melibatkan berbagi informasi dan pengalaman untuk memastikan bahwa kita dapat menggunakan keterampilan terbaik yang harus kita miliki."

Menhan Payne mengatakan Australia juga akan memberikan lebih banyak data intelijen, pengawasan dan pengintaian, meningkatkan pembagian informasi serta melakukan lebih banyak patroli Angkatan Laut.

Ia menambahkan, Angkatan Laut Australia akan mengirim kapal ke Filipina dalam rangka membantu pengembangan Angkatan Laut Filipina.

Pesawat pengintai Angkatan Udara Australia telah beroperasi di Filipina selatan, di mana pemerintah negara itu baru saja mengumumkan kemenangan atas milisi pro-ISIS di kota Marawi.

"Tidak ada lagi milisi di Marawi," kata Lorenzana kepada wartawan dalam pertemuan regional para Menteri Pertahanan.

Pengumuman tersebut disampaikan saat tentara Filipina merebut sebuah bangunan yang menjadi pertahanan terakhir milisi pro-ISIS.

Dua petugas keamanan mengatakan mereka menemukan puluhan mayat orang-orang bersenjata di dalam gedung itu. Para pejabat tersebut tidak bersedia menyebutkan namanya karena mereka tidak berwenang mengumumkan perkembangan terakhir di Marawi, di mana pemerintah mulai menarik pasukan secara bertahap karena pertempuran mereda dalam beberapa hari ini. 

Panglima Angkatan Bersenjata Filipina Jenderal Eduardo Ano mengatakan setidaknya 42 mayat milisi ditemukan di dua bangunan dan sebuah masjid di zona pertempuran.