Liputan6.com, Singapura - Singapura akan menerapkan kebijakan baru soal transportasi. Pemerintahnya berencana untuk menekan angka pembelian kendaraan pribadi hingga 0 persen mulai tahun 2018.
Itu berarti, mulai tahun depan, warga dilarang untuk membeli kendaraan untuk kepentingan pribadi. Sebagai gantinya, pemerintah berjanji meningkatkan kapasitas dan kapabilitas transportasi publik untuk mobilitas sebagian besar warga.
Otoritas Transportasi Singapura (LTA) mengatakan, presentase pembelian kendaraan yang pada tahun sebelumnya mencapai sekitar 0,25 persen akan ditekan hingga ke angka nol dan mulai efektif pada Februari 2017. Demikian seperti dikutip dari The Guardian, Selasa (24/10/2017).
Advertisement
Meski begitu, pemerintah tidak akan melarang pembelian kendaraan untuk transportasi umum dan kepentingan perdagangan.
Dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan rencana kebijakan itu pada Senin kemarin, LTA mengatakan, 12 persen dari total luas lahan di Singapura telah diambil untuk pembangunan jalan. Hal itu mengakibatkan semakin terbatasnya sisa ruang publik untuk kepentingan lain.
Pemerintah Negeri Singa juga mengatakan akan menghabiskan 28 miliar dolar Singapura selama lima tahun ke depan untuk memperluas dan meningkatkan sistem transportasi, termasuk kereta metro, yang baru-baru ini menghadapi kritik atas serangkaian kerusakan.
Sejak beberapa tahun terakhir, Singapura telah menerapkan berbagai macam kebijakan untuk menekan kuota kendaraan pribadi, yakni dengan menetapkan pajak tinggi bagi warga yang akan membeli mobil atau motor.
Perhitungan Harga Mobil di Singapura
Seperti dikutip dari The Guardian, harga plus pajak pembelian sebuah mobil sedan kelas menengah berada di kisaran harga 111.000 dolar Singapura (setara Rp 1 miliar). Alhasil, sebuah harga mobil di Singapura setara dengan harga empat kendaraan roda empat di Amerika Serikat.
Lewat kebijakan itu, pemerintah Singapura berharap, warganya tak berminat menggunakan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi publik. Tujuannya adalah demi menghindari kemacetan lalu lintas yang kerap melanda kota-kota besar di Asia.
Berdasarkan data 2016, ada sekitar 600.000 mobil pribadi di Negeri Singa.
Advertisement