Liputan6.com, Jakarta - Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi mengapa orang melakukan hubungan seksual. Meski secara evolusioner, tujuan utamanya adalah untuk reproduksi, sejumlah studi menemukan motivasi lain yang sifatnya umum, yakni ketertarikan fisik, sebagai alat untuk mencapai tujuan, meningkatkan hubungan emosional, dan untuk mengurangi rasa tidak aman.
Sementara, konstruksi sosial perilaku seksual, misalnya soal tabu, peraturan, serta dampak sosial dan politiknya, memiliki efek mendalam pada berbagai budaya dunia sejak zaman prasejarah.
Beda budaya, beda pula pemahaman dan praktik soal seks yang dianut. Sejumlah masyarakat dunia bahkan memiliki ritual seks yang masuk kategori paling aneh di dunia.
Advertisement
Seperti dikutip sebagian dari situs Ranker.com, berikut 5 ritual seks teraneh:
1. Minum Sperma
Di kalangan Suku Sambia di Papua Nugini, anak muda dididik untuk menjadi 'ksatria'.
Sejak belia, sekitar usia 6 hingga 10 tahun, mereka sengaja dipisahkan dari ibunya dan para perempuan lain, untuk menjalankan kehidupan yang maskulin.
Proses yang terdiri atas enam tahap tersebut berlangsung antara 10 hingga 15 tahun, termasuk dipukuli setiap hari dan bahkan memasukkan tongkat ke hidung untuk membangun toleransi terhadap rasa sakit.
Termasuk dalam inisiasi tersebut adalah, para anak laki-laki itu diwajibkan meminum sperma para tetua suku.
"Masyarakat ksatria di sepanjang sejarah manusia telah menerapkan ritual inisiasi, yang menciptakan standar maskulinitas dan persyaratan khusus seperti tabu, rekruitmen, pelatihan, untuk memelihara solidaritas para pria," demikian diungkap dalam buku The Sambia: Ritual, Sexuality, and Change in Papua New Guinea karya Gilbert Herdt.
2. Berhubungan Seksual dengan Keledai
Cartagena adalah kota pelabuhan yang besar di pantai utara Kolombia -- sebuah negara di Amerika Latin yang terkenal dengan para perempuan seksi.
Namun, di sana, sejumlah orang melakoni tradisi yang aneh: berhubungan seksual dengan sejumlah hewan ternak. Alasannya, hubungan seks di luar nikah adalah hal terlarang di negara tersebut.
Dan, hewan yang kerap dijadikan korban adalah keledai.
Yang tak kalah mengherankan, sebagian penduduk setempat percaya bahwa berhubungan seks dengan keledai pada akhirnya akan membuat mereka kekasih yang andal.
Konon, alat kelamin mereka bisa lebih kuat dan tumbuh melampaui kondisi normal.
"Adalah kepercayaan pra-Kolombia kuno bahwa remaja laki-laki belum pantas menikah sebelum mempraktikkan hubungan seksual dengan keledai," kata Hani Miletsk, terapis seks sekaligus penulis buku Understanding Bestiality and Zoophilia, seperti dikutip dari Huffington Post.
Advertisement
3. Masturbasi ke Sungai Nil
Pada masa lalu, suku-suku asli Amerika kerap melakukan tarian hujan, sebuah ritual yang diyakini bisa mendatangkan guyuran air dari langit, yang akan membuat panen mereka berhasil. Makin banyak hujan, diyakini tanaman akan tumbuh dengan subur.
Namun, di Mesir Kuno, para firaun punya gagasan yang lebih jauh. Mereka yakin bahwa Atum atau Ra, Dewa Penciptaan Mesir, menciptakan alam semesta lewat ejakulasinya. Dan, Sungai Nil adalah representasi langsung dari dampak semburan deras dari proses itu.
Karena itulah, dengan harapan bisa mendatangkan air dalam jumlah besar untuk rakyatnya, para firaun meniru apa yang dilakukan Atum, melakukan masturbasi secara langsung ke Sungai Nil.
Namun, seperti dikutip situs anthropology.msu.edu, bukti terkait klaim tersebut tidak kuat.
Di sisi lain, tertera dalam Turin Erotic Papyrus, ada gambara seorang perempuan yang duduk di atas jambangan untuk memberi kenikmatan untuk dirinya sendiri.
"Sementara diyakini bahwa Cleopatra mungkin telah menciptakan vibrator untuk dirinya sendiri menggunakan lebah."
4. Ritual Seks Gunung Kemukus
Ritual seks di Gunung Kemukus ternyata masuk ke dalam kategori paling aneh, setidaknya menurut situs Ranker.com.
Tiap malam Jumat Pon dan Jumat Kliwon, orang-orang berdatangan ke Gunung Kemukus yang terletak di Desa Pendem, Sumber Lawang, Sragen, Jawa Tengah.
Di sana mereka melakukan ritual yang dipercaya dapat segera mendatangkan kesuksesan dan kekayaan.
Peserta ritual biasanya menutup rangkaian upacara dengan hubungan seksual bersama lawan jenis yang bukan pasangan sah.
Tentu saja banyak yang menuding perilaku di Gunung Kemukus tak ubahnya ritual mesum.
Dalam ritual tersebut, para peserta harus bermalam di atas gunung dan melakukan ritual seks dengan orang asing, jika mereka menginginkan keberuntungan pada masa depan. Prosesi itu dilakukan bahkan jika kedua belah pihak telah menikah dengan orang lain.
Tak hanya itu, ritual seks tersebut ternyata dilakukan lebih dari satu kali. Pelakunya harus berhubungan seksual dengan orang yang sama persis sebanyak tujuh kali, setiap 35 hari sepanjang tahun.
Pasangan tak sah itu harus menyelesaikan siklus tersebut, jika tidak maka ritual tersebut dianggap tak lengkap.
Advertisement
5. Berbagi Istri
Poliandri, satu perempuan dengan banyak suami, adalah praktik yang dianggap aneh di banyak tempat di dunia.
Namun, tidak di Himalaya. Berbagi istri adalah hal yang praktis.
Di pegunungan itu, hanya ada sedikit tanah, dan dengan demikian, sangat sedikit ruang bagi banyak keluarga.
Akibatnya, sumber daya terbatas, dan lebih masuk akal bagi wanita lajang untuk memiliki banyak suami, dibandingkan sebaliknya.
Tak hanya di Himalaya, kebiasaan berbagi istri juga dilakoni dalam peradaban Etruscan yang berasimilasi ke dalam Republik Romawi pada abad keempat Sebelum Masehi.
Para perempuan Etruscan dikenal untuk sikap bebas mereka terkait hubungan seksual dan ketelanjangan.
Mereka menjaga tubuh mereka dalam kondisi sebaik mungkin, tak jarang berkeliling tanpa busana, dan menikmati kenikmatan dari pria mana pun yang datang.
Perkawinan adalah konstruksi longgar. Bukan hal luar biasa ketika seorang anak sama sekali tak tahu siapa sebenarnya ayah mereka.