Sukses

Curi Makanan di Warung, Tikus Diikat di Stoples dan Disiksa

Adegan penyiksaan tikus terekam dalam video berdurasi 32 detik dan beredar di dunia maya.

Liputan6.com, Mysore - Seorang pemilik toko menghukum seekor tikus, caranya dengan mengikatnya ke ke stoples dan menyiksanya dengan biting atau lidi. Adegan itu diketahui setelah video hewan pengerat tersebut ketahuan mencuri makanan beredar di dunia maya.

Pemilik warung itu gemas tak bisa menangkap hewan pengerat itu sampai akhirnya si tikus masuk ke dalam perangkapnya.

Dalam rekaman yang beredar, salah satunya di pemberitaan Daily Mail yang dikutip Kamis (26/10/2017), Melahalli Ramanna mengikat hewan tubuh pengerat itu dengan tali hijau di tokonya yang berada di Mysore, India bagian selatan.

Lalu terlihat si penjaga toko memukul tikus dengan keras sehingga stoplesnya terjatuh di lantai.

Tayangan tersebut juga menunjukkan si tikus dituduh 'merampok' toko Ramanna setiap malam, memakan dagangannya, dan menghancurkan sejumlah barang.

Adegan penyiksaan tersebut terekam dalam video berdurasi 32 detik yang direkam oleh teman Ramanna menggunakan ponsel.

Saat tikus malang itu merintih, Ramanna berulang kali bertanya: "Apakah kamu akan memakan tepung gram (atau besan) dan gandum lagi?".

Sementara teman si pemilik toko terdengar tertawa di latar belakang, dan mengatakan video tersebut akan terlihat bagus jika ditambahkan dengan musik.

Video itu kemudian terhenti tanpa mengungkapkan nasib binatang pengerat tersebut.

Petugas kesejahteraan hewan dari India, Anthony Rubin, mengatakan rekaman penyiksaan itu sangat mengganggu.

"Ini benar-benar video yang mengganggu. Saya tidak tahu apa yang terjadi di dunia ini. Bagaimana bisa seseorang menyiksa binatang seperti itu?"

"Orang-orang ini adalah ancaman serius bagi masyarakat, dan harus ada tindakan terhadap mereka sehingga tahu apa yang benar dan apa yang salah. Ini bukan bagaimana hewan harus diobati. Ini adalah penyiksaan."

Berikut ini rekaman videonya:

2 dari 2 halaman

Mencuri Beras, Tikus Ini Diikat dan Dipermalukan

Insiden serupa pernah terjadi di China.

Saat itu sejumlah foto yang beredar di media sosial di Tiongkok memperlihatkan seekor tikus yang diikat dan dipermalukan setelah ketahuan mencuri beras dari sebuah toko.

Foto yang di-posting di Weibo tersebut memperlihatkan keempat kaki tikus diikat ke sebuah troli. Potret itu diduga diambil di Heyuan, Provinsi Guangdong, yang terletak di China selatan.

"Seorang temanku menemukan tikus kecil di gudang sebuah toko," ujar pengguna Weibo dengan nama akun jiu lian shan she zhang yang mengunggah fotonya pada 23 Januari 2017.

Dikutip dari Asia One pada 26 Januari 2017, ia pun mengungkapkan rasa kasihan atas perlakuan yang diterima tikus tersebut, padahal Tahun Baru China sudah di depan mata.

Dalam foto lain, terlihat sebuah kertas berwarna kuning bertuliskan "Aku tak akan melakukannya lagi!" ditempelkan ke badan si tikus.

Pengguna Weibo yang mengunggah foto tersebut mengonfrmasi bahwa tikus itu telah ditangkap di sebuah toko yang dimiliki temannya. Ia mengatakan, tulisan yang ditempel ke tikus dibuat oleh pegawai toko.

Mencuri beras, tikus ini diikat dan dipermalukan (Weibo/jiu lian shan she zhang)

Ia pun mengaku bahwa dirinya tak menyangka banyak orang mengomentari foto tersebut dengan komentar yang berbeda-beda.

"Sejumlah orang mengasihani tikus, beberapa lainnya membenci tikus, dan beberapa orang lainnya menganggapnya lucu," ujar dia.

"Aku merasa kasihan dengan tikus. Ia hanyalah hewan kecil. Ia pasti hampir mati diperlakukan seperti ini," imbuh dia.

Pemilik toko di mana tikus itu ditangkap, telah mengonfirmasi bahwa hewan tersebut ditemukan oleh pegawainya.

Pria bernama Lai Tiancai mengatakan, itu hanyalah tikus kecil dan hal tersebut merupakan insiden sepele.

Foto tersebut pun menarik perhatian Polisi Lalu Lintas Shenzhen. Menanggapi foto itu, mereka memposting tiga emoji wajah tersenyum dalam akun resmi di Weibonya.

Pada Januari 2016 lalu, seorang laki-laki dan perempuan dari China merekam aksi mereka ketika sedang mengikat seekor tikus dan menginterogasinya. Hal itu mereka lakukan setelah hewan tersebut diduga mencuri pisang.