Sukses

'Hanya di Jepang', Ini 4 Masalah Unik di Negeri Sakura

Bukan hanya negara-negara miskin dan terbelakang yang memiliki segudang masalah. Ternyata negara kaya dan maju memiliki masalahnya sendiri.

Liputan6.com, Jakarta - Dunia ini dipenuhi masalah. Kelaparan dan kemiskinan melanda berbagai wilayah, misalnya. Tapi apa yang dihadapi Jepang benar-benar unik.

Satu dekade lalu, negeri itu sepertinya secara intrinsik terkait dengan efisiensi, kemajuan, dan daya saing. Ya, Jepang menghasilkan mobil-mobil paling laku, lompatan besar dalam teknologi dan penelitian.

Dan, jangan lupakan tayangan televisi Benteng Takeshi yang menyedot pemirsa, juga tayangan-tanyangan lain yang digemari masyarakat dunia. 

Sekarang ini, walaupun standar kehidupan sedemikian tinggi dan iklim politik tetap stabil, Jepang sepertinya menghadapi masalah-masalah yang cukup besar, seperti dikutip pada Kamis (26/10/2017) dari indy100.com:

 

 

 

 

2 dari 5 halaman

1. Kurang Melakukan Seks

Masayuki Ozaki berjalan-jalan romantis dengan boneka seks miliknya. (Sumber AFP/Behrouz Mehri)

Di berbagai penjuru dunia terjadi kelebihan penduduk, jumlah penduduk di Jepang malah berkurang secara dramatis. Alasannya, kamu muda di Jepang kurang melakukan seks.

Sekitar sepertiga warga Jepang memasuki usia 30-an tanpa pengalaman seksual sama sekali, demikian menurut suatu penelitian.

Sifat malu-malu sangat meluas di Negeri Matahari Terbit sehingga populasi bangsa itu turun sekitar 300 ribu menjadi 125,6 juta orang pada tahun lalu.

Sebagai akibatnya, terjadi penurunan jumlah tenaga kerja dan menanjaknya kebutuhan pensiunan telah mengancam ekonomi Jepang.

3 dari 5 halaman

2. Pemerintahan Tak Populer

PM Jepang Shinzo Abe (kiri) dan Wakil PM Jepang Taro Aso (kanan) (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Perdana Menteri Shinzo Abe baru saja terpilih ulang dalam kemenangan cemeralang. Kemenangan itu aneh, karena dia bukanlah pemimpin yang populer.

Pada musim panas lalu, tingkat dukungan terhadap kabinetnya anjlok ke angka 30 persn setelah munculnyat tudingan favoritisme pribadi.

Terpilihnya kembali Abe sepertinya lebih sebagai bukti kurangnya pilihan bagi para pemberi suara, bukan karena pulihya popularitas PM Abe.

4 dari 5 halaman

3. Korea Utara

Jalur Lintasan Rudal Korea Utara yang melintasi daratan Jepang dan Jatuh di Samudra Pasifik. (Screenshot NHK TV)

Karena negara itu terletak sangat dekat dengan Korea Utara, maka penduduknya hanya punya waktu 10 menit untuk berlindung ketika ada serangan rudal.

Penduduk Jepang cemas setiap saat Kim Jong-un sedang menggertak. Padahal, pemimpin negeri terpencil itu menggertak berulang kali.

Korea Utara meluncurkan rudal melintasi Jepang pada September lalu. Itu adalah rudah ke dua yang terbang melintas Negeri Sakura dalam waktu kurang dari 1 bulan.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

5 dari 5 halaman

4. Tato

Tato di Jepang pada 1890-an dan tato oleh Kimbei. (Sumber Wikimedia Commons dan Wikimedia Commons/Kusakabe Kimbei)

Tato dipandang sebagai tabu di Jepang karena telah lama dikait-kaitkan dengan mobster atau geng yang menjadi musuh masyarakat.

Pandangan itu pun ditegaskan dalam peraturan ketika suatu pengadilan Osaka memutuskan bahwa hanya dokter medis sajalah yang berwenang secara legal untuk memberikan tato.

Dengan demikian, berkunjung ke sanggar tato adalah hal yang secara teknis melawan hukum. Para seniman tato pun bisa didenda.

Hanya berkunjung ke sana pun harus hati-hati. Pada 2013, ada seorang cendekiawan Maori yang diusir dari mata air panas karena ada tato tradisional pada wajahnya.

Tapi dia tidak sendirian karena pusat kebugaran, kolam renang, dan tempat mandi umum pun biasanya melarang adanya tato, atau setidaknya meminta menutupi.