Liputan6.com, Jakarta - Tidur adalah suatu kebutuhan alamiah bagi manusia. Setelah beraktivitas dari pagi hingga sore, malam hari tentu dimanfaatkan guna memejamkan mata, beristirahat memulihkan tenaga.
Namun ternyata, ada sejumlah faktor dan hal tertentu yang membuat aktivitas tak berbahaya seperti tidur justru mampu memicu sesuatu yang menakutkan bagi manusia.
Baca Juga
Bahkan pada beberapa kejadian, tidur dapat membawa malapetaka bagi diri sendiri dan orang lain.
Advertisement
Dari berbagai contoh, berikut 4 hal menakutkan yang dapat terjadi pada tubuh manusia saat sedang tertidur, seperti yang dikutip dari Indy100, Rabu (25/10/2017).
Ketindihan (Sleep Paralysis)
Sederhananya, ketindihan (sleep paralysis) terjadi ketika seseorang tak mampu bergerak saat sedang tidur atau ketika akan bangun tidur.
Seseorang yang mengalami kelumpuhan tidur biasanya akan mengalami masalah untuk menggerakkan anggota badan, tidak bisa mengeluarkan suara, dan berbagai aktivitas fisik lainnya. Kelumpuhan tidur biasanya juga disertai dengan halusinasi seram atau mimpi buruk.
Sleep paralysis terjadi ketika seseorang mengalami kondisi Rapid Eye Movement (REM) sleep, yakni suatu kondisi ketika otak seseorang terus bekerja aktif namun tubuhnya tengah bersiap untuk tidur.
Pada dasarnya, meski sleep paralysis tak begitu berbahaya, namun kondisi itu cukup membuat panik bagi yang mengalaminya.
Selain itu, sleep paralysis juga kerap diasosiasikan dengan cerita seram dari berbagai budaya di dunia, seperti yang dipublikasi oleh salah satu jurnal di Frontiers in Psychology.
Jurnal itu menjelaskan berbagai pengalaman menakutkan yang dialami seseorang yang mengalami sleep paralysis.
Di Brasil, terdapat cerita rakyat yang menyebut terdapat sebuah makhluk dengan kuku panjang mengendap-endap di langit-langit rumah pada malam hari. Makhluk bernama Pisadeira itu kabarnya menginjak-injak dada orang-orang yang tidur.
Sementara itu di Spanyol, seekor hewan berwarna hitam bernama Pesanta, biasanya anjing atau kucing, merupakan penyebab ketindihan. Mereka diyakini duduk di dada seseorang dan menyebabkan kesulitan bernapas dan mengalami mimpi buruk.
Menurut Indy100, cara mencegah sleep paralysis adalah dengan tidak begadang dan menghindari tidur terlentang.
Advertisement
Sulit Bernapas Saat Tidur
Gangguan tidur di mana orang tersebut mengalami kesulitan bernapas selama berulang kali disebut sebagai Apnea tidur. Kesulitan bernapas itu terjadi ketika rongga saluran pernapasan secara mendadak mengalami penyempitan dalam waktu singkat.
Kesulitan bernapas itu hanya terjadi dalam hitungan detik dan tidak akan bertahan dalam waktu yang lama. Orang yang tidur biasanya akan dengan sendirinya dapat kembali bernapas, atau lebih tepatnya, mendengkur. Meski tidak membahayakan, apnea tidur tetap cukup membuat panik sejumlah orang.
Apnea tidur kerap terjadi pada laki-laki dan perempuan yang mengalami obesitas, perokok, peminum alkohol, dan perempuan menopause.
Tidur berjalan
Tidur berjalan atau somnabulisme membuat seseorang melakukan aktivitas tanpa sadar di tengah tidurnya. Dalam kondisi itu, pikiran si individu biasanya dipengaruhi oleh suatu ide yang kemudian ia lakukan sambil tidur.
Saat terbangun, seseorang kemudian tak menyadari atau samar mengingat tindakan yang telah ia lakukan.
Aktivitas yang dilakukan selama tidur berjalan biasanya sederhana, seperti mengambil makanan ke dalam kulkas, pergi ke luar kamar dan berpindah tidur ke ruang tamu, atau sekedar terbangun dan berdiri diam begitu saja.
Namun, ada pula beberapa kasus tidur berjalan yang membuat seseorang melakukan aktivitas kompleks. Termasuk di antaranya melakukan tindak kejahatan, seperti pelecehan seksual bahkan hingga pembunuhan.
Seperti dikutip Indy100, menangani individu yang sedang tidur berjalan adalah dengan membangunkannya. Namun, mereka tidak boleh dibangunkan secara mendadak, karena yang bersangkutan akan menjadi histeris dan berisiko melukai diri sendiri atau orang lain.
Advertisement
Sensasi Jatuh
Hal aneh yang dilakukan tubuh manusia saat sedang tertidur adalah sensasi jatuh, padahal sesungguhnya yang bersangkutan sedang terlentang di tengah-tengah kasur.
Menurut National Sleep Foundation ini disebut 'hypnic jerks' dan sangat umum terjadi pada hampir setiap orang (sekitar 60 - 70 persen orang di dunia pernah mengalaminya).
Menurut Sleep Education, beberapa penyebab terjadinya 'hypnic jerks' adalah kadar kafein atau stimulan yang tinggi pada tubuh seseorang, kelelahan, dan tekanan emosional. Sleep Education juga menulis bahwa 'hypnic jerks' merupakan hal normal yang kerap terjadi. Namun jika terus terjadi berulang-kali mungkin ada permasalahan khusus pada diri penderita.