Liputan6.com, Teheran - Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan pihaknya akan terus memproduksi rudal demi tujuan pertahanan. Ia tidak percaya bahwa pengembangan rudal tersebut telah melanggar kesepakatan internasional.
Dalam sebuah pidato di hadapan parlemen pada Minggu waktu setempat, Presiden Rouhani turut menyerang Amerika Serikat. Ia menyebut negosiasi dengan Negeri Paman Sam adalah "hal gila".
"Kami telah membangun, sedang membangun dan akan terus membangun rudal," ungkap Presiden Iran berusia 68 tahun tersebut seperti dikutip dari Al Jazeera pada Senin (30/10/2017).
Advertisement
Ia menambahkan, "Kami tidak bertentangan dengan Resolusi PBB 2231."
Pernyataan Rouhani tersebut mencuat setelah Presiden AS Donald Trump menolak mengesahkan kepatuhan Iran atas kesepakatan nuklir 2015. Kesepakatan tersebut membatasi program nuklir Iran dengan imbalan pencabutan sanksi.
Trump telah berulang kali mengkritik kesepakatan yang dinegosiasikan di bawah pemerintahan Barack Obama tersebut. Ia menyebutnya sebagai "perjanjian terburuk yang pernah ada".
Teheran sendiri telah berulang kali menyatakan bahwa pengembangan rudalnya tidak melanggar resolusi PBB. Mereka menjelaskan bahwa misil yang dikembangkannya tidak dirancang untuk memuat senjata nuklir.
Pada hari Sabtu lalu, Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Darat iran Brigjen Ahmad Reza Pourdastan menolak gagasan untuk mendiskusikan kemampuan rudal Iran. Ia menyebut hal tersebut "tidak dapat dinegosiasikan".