Sukses

Hiii... Ada Gigi Tumbuh dalam Hidung Wanita Ini

Selama beberapa puluh tahun, hidung pasien kerap mengeluarkan darah, mengalami sumbatan dan inflamasi.

Liputan6.com, Hunan - Pernahkah Anda mengalami pilek yang keterlaluan sehingga tidak bisa mengusir rasa mampet dalam hidung walaupun Anda sudah mendorong sumbatan sekencang-kencangnya?

Begitulah yang dialami seorang wanita berusia 57 tahun di China. Selama beberapa puluh tahun, hidungnya kerap mengeluarkan darah, mengalami sumbatan dan inflamasi, demikian menurut sejumlah laporan.

Ternyata, seperti dikutip dari Live Science pada Selasa (31/10/2017), penyebab gangguan dalam saluran hidungnya bukanlah pilek biasa. Dilaporkan Daily Mail pada Senin lalu, setelah ia akhirnya menemui dokter, ketahuanlah ada gigi dewasa utuh yang tumbuh ke dalam rongga hidung.

Para dokter di Rumah Sakit Umum Provinsi Hunan pertama kali melihat gigi tersebut setelah mereka melakukan pemindaian kepala pasien untuk menelaah penyebab inflamasi kronisnya. Mereka melihat ada benda nyaris bulat yang menghambat saluran napas.

Saat para dokter mencoba mengambil benda itu, barulah mereka menyadari sedang berurusan dengan gigi tambahan yang lengkap dengan akar dan syaraf. Mereka harus membuka beberapa lapis selaput untuk bisa mencabutnya.

2 dari 2 halaman

Kejadian Langka Namun Berpotensi Mengganggu

Selama beberapa puluh tahun, hidung pasien wanita ini kerap mengeluarkan darah, mengalami sumbatan dan inflamasi. (Sumber Twitter/@HowardFarran)

Gigi tambahan dikenal dengan istilah "supernumary". Memang terdengar seperti fiksi ilmiah, tapi keadaan itu dialami sekitar 4 persen populasi, demikian menurut makalah terbitan 2011 dalam Journal of Conservative Dentistry. Keadaan gigi berlebih dua kali lebih sering dialami kaum pria daripada kaum wanita.

Gigi tambahan cenderung tumbuh dari rahang atas (maxilla) dan biasanya mengarah ke bawah, bersamaan dengan gigi-gigi atas lainnya setelah gigi-gigi susu tanggal.

Kadang-kadang, gigi itu berbentuk "terbalik" dan malah tumbuh ke atas, menuju ke arah hidung seseorang, demikian menurut ulasan kasus terbitan 2012 dalam Contemporary Clinical Denstistry.

Akan tetapi, gigi tambahan jarang tumbuh hingga menembus rongga hidung, demikian menurut Dr. John Hellstein, seorang dokter gigi dengan spesialisasi patologi oral di University of Iowa, kepada Live Science pada 2014. Dokter Hellstein tidak terlibat dalam kasus gigi tambahan di China yang dilaporkan di atas.

Belum jelas mengapa ada orang-orang yang memperoleh gigi tambahan, tapi pada peneliti menduga hal itu terkait dengan genetik.

Seandainya gigi demikian tumbuh di arah yang "benar" sekalipun, ia dapat menyebabkan masalah dengan susunan dan pertumbuhan gigi-gigi biasa.

Gigi tambahan bisa mendesak gigi-gigi lainnya sehingga miring, menjejali gusi, atau bahkan menyebabkan kista, demikan menurut pembahasan tahun 2014 dalam Journal of Clinical and Experimental Dentistry.

Menurut makalah yang sama, karena kejadiannya sangat jarang, komunitas kedokteran masih harus sepakat tentang waktu yang tepat untuk mencabut gigi tersebut sebelum menembus jejaring dan berpotensi menyebabkan masalah.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini: