Liputan6.com, Kopenhagen - Seorang penemu asal Denmark yang menjadi tersangka pembunuhan jurnalis Swedia Kim Wall, Peter Madsen, mengaku telah memutilasi jasad Wall. Meski demikian, Madsen terus menyangkal bahwa dirinya telah membunuh Wall.
Madsen mengklaim bahwa Wall meninggal akibat keracunan karbon monoksida saat berada di kapal selam. Sebelumnya, kepada pengadilan ia mengaku bahwa Wall tewas setelah tertimpa bagian kapal.
"Penjelasan ini tentu saja membuat polisi ingin memperoleh pernyataan tambahan lebih lanjut dari pemeriksa medis, juga dari ahli kapal selam kementerian pertahanan," kata Kepala Penyidik Jens Moeller seperti dikutip dari BBC, Selasa (31/10/2017).
Advertisement
Baca Juga
Dalam dua minggu terakhir, penyelam kepolisian telah menyisir Bay of Koege, wilayah di mana Madsen mengaku membuang potongan tubuh Wall. Dalam pencarian tersebut, mereka berupaya mencari lengan serta ponsel Wall dan Madsen.
Madsen terus membantah tuduhan pembunuhan dan melakukan tindakan seksual -- didasarkan fakta bahwa terdapat 14 luka tusuk di area sekitar organ intim Wall.
Peristiwa itu berawal saat keduanya berlayar menggunakan kapal selam milik Madsen pada 10 Agustus 2017. Kala itu, Wall sedang mengumpulkan data untuk membuat tulisan tentang Madsen dan kapal selam UC3 Nautilus miliknya.
Keesokan harinya, Kim Wall dilaporkan menghilang. Sebelas hari kemudian, badan bagian atas Kim ditemukan di perairan Denmark.
Â
Kronologi Hilangnya Kim Wall
Kim Wall (30) adalah seorang jurnalis freelance yang telah menulis untuk Guardian, New York Times, dan South China Morning Post.
Ia dilaporkan menghilang oleh kekasihnya pada 11 Agustus 2017. Kekasihnya melaporkan hal tersebut setelah Wall tak kunjung kembali dari perjalanan menggunakan kapal selam, Nautilus, yang dibuat oleh Peter Madsen.
Perjalanan pada 10 Agustus pukul 19.00 itu dilakukan Wall untuk mengumpulkan bahan tulisan tentang Peter Madsen dan Nautilus.
Keekokan harinya, 11 Agustus, Nautilus terlihat dari sebuah mercusuar di selatan Jembatan Oresund yang menghubungkan Denmark dengan Swedia. Kapal selam itu terlihat beberapa jam setelah hilangnya Wall dilaporkan.
Namun, 30 menit setelah terlihat, yakni pada pukul 11.00, kapal selam itu tenggelam.
Selama 10 hari, pencarian Wall terus dilakukan. Pada 21 Agustus 2017, seorang pesepeda menemukan sebuah potongan tubuh di pantai dekat Koge Bay.
Keesokan harinya, polisi mengatakan bahwa lengan, kaki, dan kepala pemilik tubuh itu sengaja dimutilasi. Pada 23 Agustus, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa torso itu adalah milik Wall.
Sementara itu, pengacara Madsen, Betina Hald Engmark, mengatakan bahwa kabar soal konfirmasi torso itu tak mengubah posisi kliennya. Ia masih tetap mengatakan bahwa Wall tewas akibat kecelakaan.
Advertisement