Sukses

Kedekatan Presiden RI dan PM Australia Dinilai Aset yang Berharga

Kedekatan hubungan pribadi antara Presiden RI dan Perdana Menteri Australia disampaikan oleh Wakil Duta Besar RI untuk Australia.

Liputan6.com, Canberra - Kedekatan hubungan pribadi antara Presiden RI Joko Widodo dan Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, ternyata memberikan imbas yang sangat positif dalam mempromosikan hubungan dan kerja sama bilateral strategis bagi kedua negara di berbagai tingkatan. Mulai dari tingkat menteri, parlemen, pebisnis hingga masyarakat.

Pernyataan ini disampaikan oleh Wakil Duta Besar RI untuk Australia, M.I. Derry Aman, ketika memberikan paparan kepada peserta Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) RI Program Pendidikan Singkat Angkatan (PPSA) XXI saat berkunjung ke Kedutaan Besar RI di Canberra pada tanggal 30 Oktober 2017. Demikian keterangan pers yang Liputan6.com dapatkan dari KBRI Canberra.

Selain itu, para peserta Studi Strategis Luar Negeri Lemhanas, akan melakukan peninjauan ke industri strategis Australia di Sydney.

Hadir dalam pertemuan tersebut adalah Gubernur Lemhanas, Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo beserta seluruh peserta Lemhanas yang sedang mengikuti program studi banding ini beserta para diplomat Indonesia di Canberra.

Ditambahkan oleh Wakil Dubes RI bahwa pilar kemitraan Indonesia dan Australia adalah politik-keamanan, ekonomi-perdagangan-investasi, dan people to people contacts atau hubungan antar masyarakat, seperti pendidikan dan pariwisata. Kedua negara bahkan akan meningkatkan hubungannya menjadi Kemitraan Komprehensif-Strategis serta sedang menyelesaikan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia.

"Indonesia harus mampu mengoptimalkan potensi kerja samanya dengan Australia sebagai negara maju. Dengan Northern Territory dan bagian utara Australia yang memiliki kedekatan geografis dengan Indonesia. Semoga dapat dimanfaatkan untuk membantu memajukan pembangunan infrastruktur, pendidikan maupun pariwisata sejumlah provinsi Indonesia di bagian timur", imbuh diplomat yang sebelumnya pernah betugas di Jenewa dan Ottawa tersebut.

Selain melakukan pertemuan dengan Wakil Dubes RI di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, peserta kursus singkat Lemhanas tersebut akan melaksanakan serangkaian kegiatan pertemuan dengan sejumlah mitranya di Australia, seperti Center for Defense and Strategic Studies (CDSS)-Australian Defense College atau Lemhanas-Australia, Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT) dan lain sebagainya.

Menurut Gubernur Lemhanas, pertemuan para peserta Lemhanas dengan sejumlah pihak di Canberra dimaksudkan untuk saling belajar satu sama lain.

Australia dikenal memiliki kemampuan berinovasi dalam menghadapi perubahan. Tak heran jika setiap tahun, selalu ada reformasi kebijakan, termasuk di bidang pertahanan.

"Australia dikenal juga memiliki sistem keterpaduan pembuatan dan penerapan kebijakan pertahanan antar instansi pemerintah terkait yang sangat solid yang dapat kita ambil pembelajarannya", ujarnya.

Usai paparan, beberapa pertanyaan dilontarkan oleh peserta kepada Wakil Dubes RI, seperti tentang peran Indonesia pada berbagai arsitektur kawasan antara lain di East Asia Summit (EAS), Indian Ocean Rim Association (IORA), ataupun kelompok MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea, Turki dan Australia) yang kini semakin penting perannya dalam konteks pergeseran dan perubahan geo-politik dan geo-ekonomi kawasan maupun global.