Liputan6.com, Tokyo - Majelis rendah parlemen Jepang kembali memilih Shinzo Abe (63) sebagai perdana menteri setelah koalisi partai berkuasa, Partai Liberal Demokratik Jepang (LDP) dan Partai Komeito, meraih kemenangan besar dalam pemilu yang berlangsung pada Oktober lalu.
Disahkannya kemenangan Abe terjadi beberapa saat jelang lawatan Presiden Amerika Serikat Donald Trump ke Negeri Sakura. Perbincangan keduanya diperkirakan akan berkisar pada isu nuklir Korea Utara.
Abe mulai menduduki kursi PM pada Desember 2012. Ia berjanji akan melakukan penataan ulang (reboot)Â ekonomi dan memperkuat pertahanan.
Advertisement
Seperti dikutip dari Japan Today pada Rabu (1/11/2017), Koalisi LDP dan Partai Komeito berhasil mempertahankan dua pertiga di majelis rendah parlemen. Hal ini menghidupkan kembali dorongan untuk merevisi konstitusi pasifisme Jepang pasca-Perang Dunia II.
Baca Juga
Abe diprediksi akan mempertahankan jajaran menteri kabinetnya serta meminta mereka untuk menyusun anggaran tambahan yang fokus pada perawatan anak dan peningkatan produktivitas.
Dalam percakapannya via telepon, Trump dan Abe setuju bekerja sama dalam menangani isu nuklir Korut.
Kepada Abe, Trump mengatakan bahwa "ia tak sabar memulai kunjungannya ke Jepang. Ia berharap kedua negara 100 persen bekerja sama serta tidak ada ruang bagi keraguan dalam aliansi Jepang-AS". Hal tersebut diungkap Wakil Sekretaris Kabinet Jepang Yasutoshi Nishimura.
Abe dan Trump telah mengembangkan hubungan pribadi yang erat sejak Trump terpilih. Dalam kunjungan Trump pada 5-7 November, keduanya dijadwalkan akan bermain golf bersama.