Sukses

Pengakuan Paus Fransiskus: Terkadang Saya Tertidur Saat Berdoa

Menurut Paus Fransiskus, tertidur saat berdoa kerap terjadi pada siapa saja, termasuk orang-orang kudus.

Liputan6.com, Vatikan City - Paus Fransiskus (80) membuat pengakuan mengejutkan. Ia mengaku bahwa kadang-kadang ia tertidur saat berdoa. Ia mengklaim orang-orang kudus juga mengalami hal serupa.

"Saat saya berdoa, terkadang saya tertidur," kata paus kelahiran Buenos Aires, Argentina, tersebut dalam sebuah episode terbaru program acara televisi berjudul Catholic TV2000 seperti dikutip dari The Guardian pada Kamis (2/11/2017).

"Santa Theresa juga melakukannya," kata Paus Fransiskus mengacu pada seorang biarawati Prancis abad ke-19.

Pemimpin tertinggi umat Katolik dunia tersebut selama ini selalu memancarkan energi dan antusiasme saat bertemu dengan banyak orang. Namun, ekspresinya berubah sangat serius ketika ia berdoa. Ia kerap memejamkan mata dan menundukkan kepala untuk waktu yang lama.

Paus dilaporkan sangat menjaga waktu tidurnya. Setiap hari, ia sudah berada di tempat tidur untuk bersiap terlelap pada pukul 21.00 dan kembali terjaga pada pukul 04.00 pagi.

Fransiskus telah menjadi Kepala Gereja Katolik Roma sejak 2013. Ia memiliki jadwal kunjungan internasional dan penampilan publik yang padat.

Sri Paus dikenal karena beberapa reformasi moderat dan keterbukaan dalam masa kepausannya, khususnya penggunaan bahasa yang sederhana dan langsung. Demikian seperti dikutip dari BBC.

2 dari 2 halaman

Paus Fransiskus Buka Layanan Cuci Baju Gratis

Pada April lalu, Paus Fransiskus membuat berita menghebohkan. Ia menginspirasi lahirnya layanan cuci baju gratis bagi para tunawisma di Roma. Tidak hanya mesin cuci, detergen, mesin pengering, dan seterika juga disediakan secara cuma-cuma di tempat yang disebut The Pope's Laundry itu.

Seperti dikutip dari Independent, Vatikan menyebut, program ini akan "memulihkan martabat" orang-orang yang tidak mampu membayar untuk layanan tersebut. 'The Pope's Laundry' dikelola oleh badan amal kepausan melalui kemitraan dengan komunitas Sant'Egidio.

Di tempat itu, terdapat para relawan yang akan mencuci, mengeringkan, dan menyetdrika pakaian serta selimut para tunawisma. Tempat cuci baju gratis ini berlokasi di pusat Trastevere, tepatnya di sebuah rumah sakit tua yang kini disebut People of Peace Centre.

Berbagai perlengkapan yang disediakan di tempat tersebut merupakan sumbangan dari Whirpool and Procter and Gamble, di mana sebelumnya mereka sudah terlibat dalam skema membagikan pisau dan krim cukur gratis bagi fasilitas tukang cukur khusus kaum miskin di dekat lapangan St Petrus di Vatican City.

Pada Januari lalu, Vatikan telah mendistribusikan kantong tidur bagi para tunawisma. Para petugas juga membiarkan kendaraan dinas mereka tetap terbuka agar para tunawisma dapat bergantian duduk di dalamnya untuk menghangatkan diri.

Dua tahun sebelumnya, Vatikan juga membuka sebuah hostel, tempat mandi, toilet, dan sebuah toko potong rambut bagi para tunawisma di Roma.

Dan dalam beberapa bulan ke depan, layanan gratis akan bertambah. Sebut saja tempat mandi, potong rambut, dan sebuah pusat medis akan hadir bagi para tunawisma. Demikian juga dengan pakaian gratis.