Liputan6.com, Tokyo - Kepolisian Metropolitan Tokyo, Jepang mengumpulkan polisi wanita dan menempatkan mereka dalam satu regu pengawalan. Mereka mengemban tugas khusus: untuk memastikan keamanan Ibu Negara Amerika Serikat Melania Trump yang akan berkunjung ke Negeri Sakura.
Para polwan juga wajib menjaga sejumlah tamu penting perempuan, termasuk penasihat presiden AS Ivanka Trump.
Seperti dikutip dari CNN, Jumat (3/11/2017), Melania Trump akan tiba di Jepang pada Sabtu besok, untuk menyertai Donald Trump dalam kunjungan kenegaraan selama dua hari. Sementara, Ivanka telah mendarat di Tokyo pada hari Kamis waktu setempat.
Advertisement
Pasukan pengawal khusus perempuan, yang mengenakan stelan resmi blazer, kemeja putih, dan celana panjang -- mirip seragam Secret Services -- mempraktikkan kepiawaian mereka di depan awak media.
Baca Juga
Bertempat di Istana Kekaisaran di Tokyo, Rabu lalu, mereka mempertontonkan kemampuan bela diri, menyerang maupun bertahan.
"Biasanya, dengan menyediakan unit khusus seperti itu, penegak hukum mencoba untuk bersikap hormat dan meminimalisasi gangguan bagi tamu kehormatan," kata analis penegakan hukum CNN sekaligus mantan agen Secret Service, Jonathan Wackrow.
"Mereka beranggapan, caranya adalah dengan menyiagakan pasukan yang semuanya adalah perempuan. Itu bukan hal baru."
Wackrow mengungkapkan, saat masih bertugas, ia mengawal Barack Obama melakukan kunjungan kenegaraan ke luar negeri. Di sejumlah negara Asia, tuan rumah menyiapkan regu khusus yang beranggotakan perempuan untuk mengamankan ibu negara Michelle Obama.
Ia menambahkan, unit khusus yang disiagakan Jepang tersebut adalah bagian dari persiapan dan latihan menyambut Olimpiade 2020 yang akan digelar di Tokyo.
Mereka dipersiapkan untuk mengamankan tamu-tamu penting berjenis kelamin perempuan.
Pengamanan mereka, menurut Wackrow, relatif minimal dari apa yang telah dipersiapkan Secret Service -- yang tetap akan mengawal sang ibu negara.
Donald Trump dan Melania dijadwalkan tiba di Jepang pada 5 November 2017, yang mengawali kunjungan pertama Presiden AS ke Asia.
Secara total, Kepolisian Tokyo mengerahkan lebih dari 10 ribu petugas -- jumlah yang menurut Russia Today, adalah yang terbesar yang pernah disiagakan dalam kunjungan Presiden AS.
Setelah Jepang, Donald Trump akan berkunjung ke Korea Selatan, China, Vietnam, dan Filipina.
Trump ke Perbatasan Korut?
Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak bersedia mengatakan apakah dia akan mengunjungi Zona Demiliterisasi (DMZ) di Semenanjung Korea selama lawatannya ke Asia bulan depan.
"Saya lebih baik tidak mengatakan (apakah akan pergi ke zona bebas militer atau tidak)," kata Trump kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers di South Lawn, di Gedung Putih, saat ia hendak berangkat ke Dallas, Texas, seperti dikutip dari VOA Indonesia pada Jumat (27/10/2017).
Ia menambahkan, "Anda akan kaget."
Pada awal Oktober lalu, pejabat dari Washington dilaporkan telah mengunjungi daerah perbatasan tersebut saat mereka menyusun rencana rinci kunjungan Presiden AS.
Seorang pejabat keamanan Korea Selatan menyatakan kepada kantor berita Yonhap bahwa sebuah tim pejabat AS "melihat ke sekeliling Panmunjom dan Pos Observasi Ouellette". Panmunjom berlokasi di zona penyangga seluas 4 km antara Utara dan Selatan.
Sebelum Trump, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson lebih dulu mengunjungi DMZ. Tillerson datang ke Panmunjom pada Maret lalu, di mana saat itu seorang tentara Korut bahkan sempat memotret Tillerson dalam jarak dekat.
Advertisement