Liputan6.com, New York: Wali Kota Michael Bloomberg menyatakan status darurat cuaca di Kota New York, Amerika Serikat. Berdasarkan prediksi cuaca, jantung perekonomian AS itu akan menghadapi badai salju cukup parah pada Selasa malam hingga Rabu (12/1) pagi waktu setempat.
Kendati demikian, badai salju diperkirakan tidak akan separah badai serupa yang terjadi sehari setelah perayaan Natal tahun silam. Ketika itu Kota New York dan sekitarnya lumpuh akibat timbunan salju yang mencapai lebih dari 60 sentimeter.
Dengan pernyataan darurat cuaca itu, warga kota diminta tidak membawa kendaraan pribadi mereka jika kendaraan tidak dilengkapi dengan ban khusus untuk kondisi jalanan bersalju. Pemilik kendaraan pribadi juga diminta menghindari rute-rute yang akan terhalang oleh salju serta tidak memarkir kendaraan mereka di rute-rute tersebut.
Advertisement
Pada intinya, menurut Bloomberg, saat badai berlangsung masyarakat diminta untuk tidak bepergian menggunakan kendaraan pribadi jika keadaan tidak terlalu mendesak. Jikapun perlu bepergian, mereka disarankan untuk menggunakan kendaraan umum, terutama kereta-kereta bawah tanah yang dapat menjangkau semua wilayah di kota New York dan sekitarnya.
Bloomberg, seperti dikutip stasiun televisi lokal WABC, mengungkapkan pihaknya menyiagakan pelayanan darurat, kebakaran, polisi, kebersihan dan transportasi untuk menjaga keselamatan dan keamanan warga kota. Lebih jauh ia mengatakan, pemerintah kota telah siap mengerahkan 365 truk garam serta 1.700 mesin pengeruk salju untuk dioperasikan di sekitar 6.000 jalur jalan di berbagai belahan Kota New York.
Sang wali kota mengakui pada badai sebelumnya, yaitu pada 26 Desember 2010, pemerintah kota tidak dapat menjalankan fungsingnya dengan baik dalam menghadapi badai salju dan dampaknya. "Kali ini kami akan memastikan kejadian seperti itu tidak terulang," tegas Bloomberg dalam jumpa pers di New York.
Merujuk catatan media, saat badai salju setelah Hari Natal lalu, berbagai masalah di lapangan tidak tertanggulangi secara cepat. Lebih dari 100 ambulans terjebak di jalanan karena timbunan salju yang belum dibersihkan dengan mesin-mesin pengeruk. Sementara, dinas kebersihan kota juga mendapat sorotan tajam karena menumpuknya sampah-sampah di pinggir jalan karena tidak segera diangkut.
Ketika ditanyakan mengenai sekolah-sekolah umum di New York akan diliburkan atau tidak pada Rabu ini, Wali Kota Bloomberg mengatakan keputusan tentang hal itu akan diumumkan pada Rabu, jam lima pagi.
Berdasarkan laporan-laporan ramalan cuaca, selain Kota New York, beberapa wilayah lainnya di kawasan timur laut AS pada Rabu akan juga akan diselimuti salju yang tebalnya sekitar 20 hingga 40 cm. Kota New York sendiri dua hari setelah badai Natal tahun lalu lumpuh karena ditimbuni salju lebih dari 60 cm.
Badai yang parah dan ketinggian salju pada saat itu memaksa dua bandar udara di New York, yaitu John F. Kennedy dan LaGuardia, serta Bandara Newark di New Jersey, tutup sehingga ratusan penerbangan dibatalkan.(ANS/Ant)