Liputan6.com, Beijing - Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah tiba di Beijing pada Rabu 8 November 2017.
Serba-serbi elegan disediakan oleh Tiongkok guna menyambut Presiden AS. Mulai barisan anggota paramiliter Partai Komunis China yang menampuk senapan otomatis di pundak, karpet merah yang terbentang di tangga pesawat, segedung hotel mewah di St. Regis Beijing, hingga jamuan makan mewah di Forbidden City.
Advertisement
Baca Juga
Dalam kunjungan kenegaraan itu, sang presiden akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping guna membahas sejumlah isu, mulai dari ekonomi, perdagangan, hingga Korea Utara. Demikian seperti dikutip dari BBC, Rabu (8/11/2017).
Misi Trump di China
Sebelum pergi ke China, Trump mendesak agar Tiongkok bersikap ketat terhadap Korea Utara. Imbauan itu datang saat sang presiden berpidato di Parlemen Korea Selatan -- sehari sebelum lawatannya ke Negeri Tirai Bambu.
Berbicara di hadapan parlemen Korsel, Trump mengimbau Korut agar, "Jangan meremehkan dan main-main dengan kami."
Meski begitu, ia juga sempat memberi petunjuk untuk membuka dialog dengan Korea Utara dengan mengatakan, "Kami akan menawarkan jalan bagi masa depan yang lebih baik."
Mengomentari Rusia dan China, Trump mendesak agar "semua negara yang bertanggung jawab" untuk mengisolasi Korea Utara, dan menerapkan sanksi PBB sepenuhnya, menurunkan hubungan diplomatik, dan memutuskan hubungan perdagangan dan teknologi.
Perdagangan Turut Jadi Bahasan
Di samping itu, Presiden AS itu juga sempat memuji Presiden Xi, dengan mengatakan, "Sangat menanti untuk bertemu Presiden China setelah kemenangan politiknya," merujuk kejayaan Xi Jinping dalam Kongres Partai Komunis Tiongokok beberapa pekan lalu.
Selama kunjungannya ke China, Presiden Trump juga mungkin akan berusaha mendesak Tiongkok agar mereka menerapkan praktik perdagangan yang adil, memulihkan neraca perdagangan Washington ke Beijing, serta menghentikan praktik manipulasi nilai mata uang yang -- menurut klaim AS -- kerap dilakukan oleh Negeri Tirai Bambu.
Advertisement