Liputan6.com, Penang - Pada Selasa 7 November lalu, kebakaran rumah terjadi di Kampung Sungai Gelugur, Taman Petani Jaya, Sungai Petani, Malaysia.
Peristiwa itu menyebabkan lima orang tewas serta satu lainnya kritis. Media lokal melaporkan, seluruh korban berstatus sebagai warga negara Indonesia.
Baca Juga
Melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, pihak KJRI Penang membenarkan peristiwa dan status kewarganegaraan korban yang berasal dari Indonesia.
Advertisement
Korban tewas diketahui bernama Habib, Mat Koleh, Ummi, Toyibah, dan Mishabul Anwar. Sementara korban kritis bernama Syamsul. Mereka merupakan pekerja migran sektor konstruksi yang berasal dari Bangkalan, Jawa Timur.
"Tim KJRI (Penang) sudah ke TKP, Kepolisian, dan rumah sakit tempat jenazah diperiksa postmortem di Kedah yang jaraknya dua jam dari Penang. Kami juga sudah menghubungi keluarga," kata Fungsi Kekonsuleran I KJRI Penang, Machdaniar Nisfah melalui pesan singkat kepada Liputan6.com, Kamis (9/11/2017).
"DI TKP, tim sudah melihat sendiri hangusnya empat rumah yang terbakar. Di rumah sakit, tim memperoleh info ada empat jenazah yang susah dikenali sehingga perlu pemeriksaan DNA," tambahnya.
Machdaniar juga melanjutkan, "KJRI Penang akan memfasilitasi segala keperluan keluarga korban yang ada di Indonesia agar semua proses cepat selesai dan jenazah bisa segera diurus sesuai keinginan keluarga -- dipulangkan atau dikubur di Malaysia."
Sementara itu, tim KJRI Penang masih belum mengetahui sebab-musabab terjadinya kebakaran tersebut.
"Masih under investigation (oleh otoritas setempat)," lanjut Machdaniar.
Â
Pemadam Kesulitan Menjinakkan Si Jago Merah
Si jago merah melalap empat rumah di Kampung Sungai Gelugur, Taman Petani Jaya, Sungai Petani, Malaysia pada Selasa, 7 November 2017. Lima orang tewas, satu lainnya kritis akibat luka bakar.
Dinas Pemadam Kebakaran setempat dikerahkan ke lokasi kejadian setelah menerima panggilan darurat pada pukul 04.11 pagi kemarin waktu setempat. Demikian seperti dikutip dari Thesundaily.my, Rabu 8 November 2017.
"Ketika tim tiba, 90 persen rumah telah hancur," papar seorang petugas pemadam kepada jurnalis setempat.
Petugas dan relawan setempat mengalami kesulitan dalam memadamkan api. Akibatnya, 55 personel ekstra dikerahkan untuk membantu pemadaman.
Seluruh korban diidentifikasi sebagai warga negara Indonesia. Dua di antaranya diketahui bernama Toyibah (P) dan Habi (L). Keduanya bersama dengan pasangannya masing-masing, dijadwalkan akan terbang ke Surabaya pada pukul 15.00 kemarin, jika peristiwa nahas itu tidak terjadi.
"Saya pikir semua baik-baik saja, namun setelah adik saya mengatakan suami saya telah tewas, saya sangat sedih," kata Widayulita Arin, istri Habi.
Satu orang yang dalam kondisi kritis diketahui mengalami luka bakar 70 persen.
Seperti dikutip dari The Star Online, jenazah dikirim ke Rumah Sakit Sultanah Bahiyah di Alor Setar untuk diperiksa postmortem. Sementara korban luka dikirim ke RS Sultan Abdul Halim guna menerima perawatan medis.
Advertisement