Liputan6.com, Melbourne - Seorang senator Australia mendapat perlakuan rasis di sebuah pub di Melbourne.
Senator Sam Dastyari, kelahiran Iran, dilecehkan dengan panggilan "teroris" dan "monyet kecil" oleh sekelompok pria. Insiden itu terjadi pada Rabu, 8 November 2017.
Baca Juga
Top 3 Berita Hari Ini: Wamen Pariwisata Minta Maaf Usai Diprotes karena Angkat Lagi Wacana Wisata Halal di Bali
Remaja Australia Diprediksi Banyak yang Libur Nataru di Bali, Diperingatkan Soal Asuransi dan Hormati Budaya Lokal
Cassius Buaya Penangkaran Terbesar di Dunia Mati Usia 110 Tahun dengan Bobot Nyaris 1 Ton
Dikutip dari BBC, Kamis (8/11/2017), insiden itu direkam dan diunggah di halaman Facebook sebuah kelompok yang menggambarkan diri mereka sebagai "concerned patriots".
Advertisement
Dastyari mengatakan, kini dia sedang mempertimbangkan langkah hukum atas insiden tersebut.
Dalam rekaman tersebut, sang senator dikelilingi oleh beberapa pria di sebuah bar. Salah satu dari pria itu berkata kepadanya, "kembali ke Iran, Anda teroris". Selain itu, sejumlah ejekan lain terdengar dalam rekaman video.
Dastyari terdengar membalas, "Saya pikir kalian adalah sekelompok rasis, Anda memalukan diri sendiri."
Rekaman lalu memperlihatkan orang-orang berdiri di atas Dastyari saat dia duduk dengan teman-temannya yang belakangan membela sang senator.
Perdana Menteri Malcolm Turnbull mengutuk pelecehan bernada rasis itu. Ia mengatakan kepada Seven Network bahwa tidak ada tempat untuk penghinaan rasial di Australia.
Pelecehan Politikus Australia Makin Umum
Dastyari mengatakan kepada Nine Network bahwa dia kerap dilecehkan warga kulit putih. Ia mengklaim bahwa pelecehan terhadap politikus di Australia sudah menjadi hal umum.
"Mereka adalah wajah nasionalis kulit putih yang memuakkan di negara ini," katanya kepada kepada Nine Network.
"Pelecehan membuat saya merasa kecil, membuat saya merasa tidak enak, ini membuat Anda merasa sangat tidak enak dan itulah yang ingin mereka lakukan."
Meski demikian, seorang pria yang mengaku turut "mendekati" senator Rabu lalu, Neil Erikson, mengatakan, Dastyari sedang "playing victim".
"Dia mendapatkan apa yang dia mau, dia memanggil kami redneck, yang merupakan istilah rasis," kata Erikson kepada Australian Broadcasting Corp.
Dastyari mengatakan bahwa dia takut ada banyak anak muda mengalami perlakuan sepertinya dan mereka tidak bisa menangani dengan baik.
Senator dari Partai Buruh itu mengaitkan tingginya angka rasial di Australia dengan naik daunnya partai anti-imigran, One Nation, yang dipimpin oleh Senator Pauline Hanson.
Hanson menolak klaim tersebut. "Saya pikir dia hanya menggunakan ini untuk mempromosikan bukunya," katanya.
Negara bagian Victoria memiliki undang-undang larangan untuk menghina orang atau kelompok berdasarkan ras atau agama.
Advertisement