Sukses

Ini 5 Negara Asia Terbaik untuk Ditinggali Kaum Perempuan

Laporan baru dari World Economic Forum menyebut, ASEAN sebagai kawasan dengan negera yang memiliki kesetaraan gender paling baik di Asia.

Liputan6.com, Manila - Filipina adalah negara kepulauan yang menyajikan pesona wisata bahari yang begitu indah. Banyak wisatawan dunia yang terpesona akan keindahan pantai yang ada di negara tersebut.

Palawan, Puerto Princesa dan Cebu adalah sedikit dari kawasan yang terkenal akan pantai-pantainya. Negara yang dipimpin oleh Rodrigo Duterte tersebut kian jadi magnet tersendiri bagi turis mancanegara yang ingin merasakan hangatnya sinar matahari.

Di luar keindahan alam yang dimiliki oleh Filipina, ada beberapa permasalahan dalam negeri yang jadi sorotan dunia. Sebut saja peredaran narkoba yang sudah di ambang batas dan pemberantasannya yang dianggap brutal. 

Belum lagi isu terorisme yang belum terselesaikan di wilayah Marawi -- selatan Filipina.

Namun, di luar segala permasalahan tersebut, Filipina dianggap menjadi negara terbaik di Asia untuk ditinggali oleh kaum perempuan. Terbukti dari survei yang menempatkan Filipina sebagai negara peringkat ke-10 dunia yang baik untuk ditinggali wanita.

Sebuah laporan baru dari World Economic Forum pun menyebut Asia Tenggara sebagai kawasan dengan negera yang memiliki kesetaraan gender paling baik di Asia -- berdasarkan laporan tahunan Global Gender Gap Index. Demikian dilansir dari laman Asian Correspondent, Kamis (9/11/2017).

Indeks tersebut menggelompokkan 144 negara berdasarkan bagaimana kinerja negara tersebut dalam empat pilar penilaian. Mulai dari partisipasi dan peluang ekonomi, pendidikan, pemberdayaan politik serta kesehatan dan kelangsungan hidup.

Data ini juga didukung oleh riset dari badan terkenal di dunia seperti Organisasi Perburuhan Internasional, UN Development Program dan WHO.

Di bidang pendidikan misalnya, mau anak perempuan atau laki-laki semua mendapatkan porsi yang sama dalam urusan belajar. Mereka dapat menempuh pendidikan hingga perguruan tinggi.

Sedangkan di ranah politik, banyak wanita yang sudah menunjukkan 'taringnya'. Wanita ASEAN (terutama Filipina) sudah mengisi banyak kursi di tingkat parlemen, kementerian dan kepala negara.

Dalam ranah global, tahun 2017 ini, negara-negara Kawasan Nordik menempati tiga teratas. Islandia, Norwegia dan Finlandia membuktikan kesetaraan gender tersebut.

Adapun yang mengisi posisi sepuluh besar adalah Islandia, Norwegia, Finlandia, Rwanda, Swedia, Nikaragua, Slovenia, Irlandia, Selandia Baru dan Filipina.

Meski kawasan Asia mengalami peningkatan, kesetaraan gender di dunia dinilai semakin memburuk. Hal ini pertama kali terjadi sejak WEF mulai melacak permasalahan ini pada tahun 2006.

2 dari 2 halaman

5 Besar Negara Asia Paling Ramah Perempuan

1. Filipina

Secara keseluruhan, Filipina menempati posisi pertama di Asia dalam urusan gender. Poin yang mereka dapatkan hingga 79 persen.

Lewat pencapaian ini, Filipina jadi satu-satunya negara berkembang Asia yang masuk dalam deteran 10 besar dunia. Faktor pendidikan jadi nilai tertinggi karena baik perempuan dan laki-laki semua dapat hak yang sama.

2. Kazakhstan

Kazakhstan adalah satu-satunya negara di Kawasan Asia Tengah yang berada di lima besar Asia. Poin yang mereka dapatkan sebesar 71,3 persen.

Di wilayah Asia, Kazakhstan menempati urutan dua besar tetapi di dunia mengisi peringat 52. Negara ini mampu mendapat peringkat baik lewat kategori kesehatan dan kelangsungan hidup serta pendidikan tinggi.

3. Mongolia

Mongolia mengisi posisi ketiga. Poin yang didapatkan oleh negara ini sama persis dengan Kazakhstan yaitu 71,3 persen.

Hal yang membuat Mongolia berada satu tangga di bawah karena buruknya partisipasi ekonomi dan pemberdayaan politik di negara tersebut.

4. Laos

Hal yang membuat Laos mengisi peringkat baik di Asia karena peningkatan mencolok dari segala sektor.

Jika dua tahun lalu, Laos ada di posisi bawah, kini negara tersebut sudah naik kelas.

5. Singapura

Dari kategori pekerjaan teknis dan bidang profesional, Singapura memperoleh nilai kesetaraan gender hampir 100 persen. Masalah kesehatan dan kelangsungan hidup juga terus meningkat.

Video Terkini