Liputan6.com, Karlsruhe - Polisi Jerman dapat menghela napas lega setelah mendapati bahwa benda yang dikira bom sisa Perang Dunia II ternyata sebuah zucchini -- sayuran mirip timun -- raksasa.
Hal itu berawal saat seorang pria berusia 81 tahun yang panik menelepon polisi setelah ia menemukan benda lonjong berukuran 40 sentimeter di halamannya. Ia mengira benda tersebut adalah bom peninggalan Perang Dunia II.
Polisi pun dengan segera datang ke tempat kejadian di Bretten, sebuah kota di barat daya Karlsruhe. Setelah diperiksa, pihak berwenang pun mengumumkan kepada warga untuk tidak mengkhawatirkan "bom palsu" tersebut.
Advertisement
Salah seorang petugas yang merespons dari panggilan si pelapor mengatakan bahwa zucchini tersebut benar-benar terlihat seperti bom.
Baca Juga
Sayur tersebut memiliki warna yang sangat gelap dan memiliki berat sekitar 5 kilogram. Polisi menduga seseorang telah melemparnya ke dalam halaman milik pelapor.
"Pemilik rumah yang gelisah segera menelepon kantor polisi Brettan dan mengatakan bahwa ia telah menemukan bom sisa Perang Dunia Kedua di halamannya," sebut polisi, seperti dikutip dari The Telegraph, Jumat (10/11/2017).
"Setelah diketahui bahwa ternyata bom tersebut adalah sebuah sayuran, maka unit penjinak bom tidak perlu dipanggil (ke lokasi kejadian)," lanjut dia.
"Zucchini tersebut pasti dilempar ke halaman pelapor -- yang sekarang merasa lega setelah tahu bom tersebut ternyata sebuah sayuran -- oleh orang yang tidak diketahui," jelas polisi tersebut.
Bom sisa Perang Dunia II yang belum meledak sering ditemukan saat pekerjaan konstruksi sedang berlangsung di Jerman. Hal tersebut sering membuat pemerintah mengevakuasi ribuan warga saat bom akan dijinakkan. (Affifa Zahra)
Bom Perang Dunia II Paksa Evakuasi 50.000 Orang
Pada 7 Mei 2017, sekitar 50.000 orang di Hannover, Jerman, dievakuasi dari tempat tinggal mereka. Upaya itu dilakukan karena para ahli menjinakkan lima bom peninggalan Perang Dunia II yang ditemukan di sejumlah area kota.
Seperti diberitakan BBC, operasi penjinakan bom sisa Perang Dunia ini merupakan yang kedua dilakukan di Jerman.Â
Evakuasi akan dilakukan terhadap penghuni rumah dan gedung, yang berada di kawasan terdampak, termasuk tujuh rumah perawatan, sebuah klinik, dan pabrik ban Continental.
Evakuasi mulai dilakukan pada pukul 09.00 pagi waktu setempat. Para penduduk pun disarankan untuk membawa barang-barang yang dibutuhkan, seperti obat-obatan, bersama mereka ketika pergi dari gedung.
Warga juga diminta memadamkan aliran gas dan sambungan listrik untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan.
Dalam upaya tersebut, pemerintah kota menyusun program tur, pemutaran film anak-anak, dan pertandingan olahraga untuk membantu mereka yang dievakuasi menghabiskan waktu sembari menanti bom-bom lawas itu dijinakkan.Â
Advertisement