Sukses

2 Fakta Bos Geng Motor Australia yang Ditolak Masuk Bali

Lewat sejumlah penelusuran di dunia maya, berikut sejumlah fakta seputar Kosh Radford dan The Finks, geng motor pelanggar hukum di Australia

Liputan6.com, Canberra - Pada Rabu, 8 November lalu, seorang bos geng motor asal Australia beserta istri, anak, dan mertuanya dilarang masuk ke Bali, Indonesia.

Kosh Radford beserta keluarga datang ke Bali untuk berlibur menggunakan maskapai penerbangan Qantas Airlines QF-43 rute Sydney-Denpasar.

Namun, saat tiba di Bandara Ngurah Rai, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai menolak masuk Kosh Radford lantaran ia memiliki sejumlah catatan hukum di Australia.

"Saat di counter ‎imigrasi untuk scan dan stamp paspor, di situlah kemudian dia ditolak masuk karena kita sudah mengetahui dia kepala geng motor berbahaya di Australia bernama The Finks," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Ngurah Rai, Ari Budijanto, pada Kamis, 9 November.

Usai itu, Radford dan keluarga langsung dipulangkan pada malam yang sama untuk kembali ke negara asalnya. Pria itu diberangkatkan kembali ke Sydney, Australia, dengan pesawat Qantas Airlines QF-44 rute Denpasar-Sydney‎.

Lantas, siapakah sebenarnya Kosh Radford, catatan hukum seperti apa yang dilakukannya, dan apakah geng motor The Finks?

Lewat sejumlah penelusuran di dunia maya, berikut sejumlah fakta seputar Kosh Radford dan The Finks, seperti yang Liputan6.com kutip dari berbagai sumber (10/11/2017).

 

2 dari 3 halaman

'Koshan Rashidi' dan Catatan Hukumnya

Kepala Geng Motor Asal Australia Ditolak Masuk Bali

Seperti dikutip dari media Australia The Courier, Kosh Radford memiliki nama alias Koshan Rashidi, lahir pada 2 Maret 1978. Beberapa media Australia melaporkan bahwa Radford memiliki catatan kriminal dalam sejumlah kasus.

Menurut laporan The West Australian pada 2010, Kosh Radford sempat dijatuhi tuntutan oleh Kejaksaan West Australia atas kasus pencurian mobil sport mewah. Namun, tuntutan itu dibatalkan.

Pada 2014, The Courier melaporkan bahwa Kosh Rashidi dijatuhi tuduhan pasal perusakan dan penyerangan setelah ia beserta kawan-kawannya menyerbu sebuah klab malam di Ballarat, Victoria.

Sementara itu, seperti dikutip dari investigasi The Daily Telegraph pada 2017, Koshan Rashidi merupakan salah satu "individu bernilai tinggi" yang menjadi incaran badan penegak hukum di New South Wales, Australia -- lokasi di mana geng motor The Finks kerap beroperasi.

Media itu juga menjelaskan bahwa Rashidi tengah berusaha untuk menambah keanggotaan The Finks di New South Wales, menjadikan geng motor itu salah satu yang menjadi perhatian otoritas setempat.

"Kosh Rashidi merupakan individu bernilai tinggi yang diincar berbagai agensi penegak hukum. Kepolisian cemas akan dirinya yang menjadi sosok pemimpin geng motor The Finks selanjutnya. Mereka juga khawatir tentang Rashidi dan rencana masa depannya terhadap Finks, yang memiliki strategi ekspansi agresif," tulis laporan investigatif The Daily Telegraph.

 

3 dari 3 halaman

The Finks, Geng Motor 'One Percenter'

Seperti dikutip dari situs penelusur geng motor onepercentersbikers.com, The Finks dilaporkan berdiri pertama kali pada 1969 di Adelaide, Australia.

Akan tetapi, rekam jejak aktivitas The Finks baru marak mencuat pada 2008, yakni ketika The Finks Cabang Perth dibentuk dan kelompok itu mulai menyulut tensi tinggi dengan geng motor lain yang telah cukup ternama di Australia.

Adapun pada 2008, Kejaksaan Australia Selatan menetapkan The Finks sebagai geng motor terlarang di wilayahnya.

Pada 2013, media Australia The Herald Sun menyebut The Finks sebagai geng motor pelanggar hukum (outlaw motorcycle club) atau "one percenter".

Prosa "one percenter" adalah bahasa slang yang digunakan oleh komunitas geng motor untuk menyebut outlaw motorcycle club.

Istilah "one percenter" pertama kali diduga muncul pada pernyataan dari American Motorcyclist Association (AMA) pada kerusuhan geng motor di AS pada 1947. Merespons kerusuhan itu, AMA mengatakan, "Sekitar 99 persen klub motor di Amerika Serikat taat hukum. Satu persennya tidak."

Anggota The Finks -- baik individu atau secara kolektif -- sempat terbukti atau diduga aktif dalam berbagai aktivitas kriminal, mulai dari peredaran narkotika, penyerangan individu atau properti orang lain, kepemilikan senjata ilegal, pencurian dan pencucian uang, hingga pembunuhan.

Seperti dikutip dari onepercentbikers.com, The Finks memiliki sejumlah cabang yang tersebar di seantero Australia, mulai dari Adelaide, Blacktown, Brookvale (New South Wales), Gold Coast, Perth, Southside, dan Sydney.

Video Terkini