Sukses

Tak Hanya Pangeran, Putri Kerajaan Arab Saudi Ini Juga Ditangkap?

Komisi Antikorupsi Arab Saudi dikabarkan menciduk Putri Reem Alwaleed bin Talal.

Liputan6.com, Riyadh - Atas nama pemberantasan korupsi, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman memerintahkan penangkapan 201 orang, termasuk 11 pangeran sejak Sabtu malam, 4 November 2017.

Aparat Arab Saudi juga menahan 38 tokoh elite, termasuk empat menteri, sejumlah mantan anggota kabinet, pejabat, petinggi militer, juga pebisnis.

Mereka yang ditahan menghadapi sangkaan pencucian uang, penyuapan, memeras penjabat, dan penyalahgunaan dana publik untuk keuntungan pribadi.

Tak hanya itu, Komisi Antikorupsi juga dikabarkan menciduk Putri Reem Alwaleed bin Talal, putri miliarder berdarah biru Alwaleed bin Talal.

Seperti dikutip dari Press TV, Jumat (10/11/2017), informasi tersebut disampaikan sumber kepada portal media berbahasa Arab, Arabi 21.

Menurut sumber yang tak mau disebut namanya itu, sang putri ditangkap pada Kamis, 9 November 2017. Namun, belum ada konfirmasi resmi dari pihak aparat Arab Saudi.

Jika informasi itu benar, maka Putri Reem adalah perempuan pertama yang ditangkap dalam upaya pemberantasan korupsi terbesar dalam sejarah Arab Saudi.

Reem Alwaleed bin Talal pernah menjadi pusat pemberitaan gara-gara pesta pernikahannya yang super-mewah di ballroom Four Seasons Hotel di Riyadh.

Sementara, seperti dikutip dari Gulf News, Jaksa Agung Arab Saudi Saud Al Mojeb mengatakan, ada 208 orang yang sebelumnya ditahan.

Namun, tujuh di antara dibebaskan karena tak cukup bukti yang dianggap memberatkan mereka.

Nama-nama yang dibebaskan tak diumumkan. Namun, sejumlah sumber menyebut, tak ada pangeran atau menteri di antara mereka.

Tak hanya mehanan orang, uang dalam jumlah fantastis juga disita aparat.

"Nilai finansial dari praktik korupsi selama puluhan tahun ini dan dana publik yang tidak digunakan sesuai peruntukan bisa melebihi US$ 100 miliar, demikian menurut penyelidikan awal," kata Jaksa Agung Arab Saudi, Shaikh Saud Al Mojeb. 

2 dari 2 halaman

Ditahan di Hotel Mewah

Pada Sabtu malam, 4 November 2017, penangkapan besar-besaran dilakukan di Arab Saudi. Sebanyak 49 orang diciduk atas tuduhan korupsi, 11 di antaranya adalah para pangeran.

Mereka diperkarakan oleh lembaga baru yang dipimpin Putra Mahkota Mohammed bin Salman, atas restu Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud

"Raja Salman memerintahkan inisiatif antikorupsi baru sebagai bagian dari agenda reformasi aktif yang bertujuan menanggulangi masalah terus-menerus yang telah menghambat usaha pembangunan di Kerajaan dalam beberapa dekade terakhir," demikian diungkap dalam siaran pers Kementerian Komunikasi Arab Saudi, seperti dikabarkan Al Arabiya.

Miliarder Arab Saudi yang masuk daftar orang terkaya di dunia versi Forbes, Pangeran Alwaleed bin Talal, termasuk yang ditangkap.

Kini, mereka sedang menjalani penahanan serta pemeriksaan di Ritz Carlton Hotel, Riyadh, bukan di penjara biasa.

Meski ditahan di hotel mewah, kondisi mereka jauh dari nyaman. Sejumlah foto dan video beredar di Arab Saudi, menunjukkan para pangeran, menteri, dan pebisnis tidur di kasur tipis yang digelar di atas karpet. Tubuh mereka dibalut selimut.

Mereka diduga ditahan di sebuah ruangan aula (function hall) yang memiliki arsitektur mewah di hotel bintang lima tersebut.