Liputan6.com, Vatikan - Paus Fransiskus mendesak negara-negara di dunia untuk tidak menimbun senjata nuklir, sekalipun digunakan sebagai alat pertahanan atau nuklir penangkal.
Dalam konferensi di Vatikan guna mengumpulkan dukungan bagi perlucutan senjata nuklir itu, Paus mengatakan 'kebijakan nuklir penangkal' memberi rasa aman yang palsu.
Baca Juga
Dikutip dari VOA Indonesia, Minggu (12/11/2017), Paus Fransiskus menyampaikan hal tersebut di hadapan 11 pemenang Hadiah Nobel Perdamaian, sejumlah diplomat, dan pejabat pemerintah dari seluruh dunia.
Advertisement
"Hubungan internasional tidak dapat dibelenggu oleh kekuatan militer, saling intimidasi dan timbunan senjata. Tiap penggunaan senjata nuklir biarpun itu berbentuk kecelakaan tidak disengaja akan berdampak bencana bagi manusia dan lingkungan hidup," ujar Paus Fransiskus dalam konferensi yang digelar pada 10 November 2017.
Konferensi Vatikan diadakan di tengah ketegangan antara Amerika dan Korea Utara.
Menurut Paus Fransiskus, perdamaian dan keamanan antar negara harus diilhami oleh etika solidaritas bukan penimbunan senjata.
Paus menyetujui traktat baru PBB yang menyerukan penghapusan senjata nuklir. Namun, tidak satu pun negara nuklir di dunia yang menandatangani traktat itu dengan alasan itu hanya ide yang muluk dan tidak realistis.