Sukses

Misteri Perempuan dalam Lukisan Kuno, Penjelajah Waktu?

Apakah remaja perempuan Abad ke-19 ini sedang memegang telepon pintar yang berasal dari Abad ke-21?

Liputan6.com, Munich - Sebuah lukisan dari Abad ke-19 di Jerman konon menyimpan misteri. Sebab, ditemukan keanehan pada tokoh dalam gambar, yang memicu dugaan, wanita itu adalah penjelajah waktu.

Dalam lukisan, si wanita bergaun panjang digambarkan sedang berjalan di alam terbuka sambil menatap ke benda persegi kecil yang dipegang menggunakan dua tangan. Apakah ia sedang memegang telepon pintar yang berasal dari Abad ke-21?

Sementara, di sudut lukisan itu, ada seorang pria berlutut menunggunya sambil memegang seikat bunga merah muda?

Dikutip dari Daily Mail pada Selasa (14/11/2017), begitulah kesan yang didapat dari pengamatan lukisan dari tahun 1850-1860 karya Ferdinand Georg Waldmüller yang dipajang di Museum Pinakothek, Munich, Jerman.

Dugaan penjelajah waktu dalam lukisan "Die Erwartete" tersebut pertama kali diamati oleh Peter Russell, seorang pensiunan pemerintah lokal Glasgow, Skotlandia.  "Die Erwartete" itu sendiri berarti "Seseorang yang Ditunggu".

Perhatian gadis tersebut fokus pada benda persegi yang dipegangnya dengan dua tangan sehingga mirip dengan cara jalan para pejalan kaki modern yang acuh ketika memegang telepon pintar.

Benarkah sosok dalam lukisan itu memegang ponsel?

Ternyata, benda di tangannya bukanlah telepon pintar, melainkan buku kidung gereja.

Menurut galeri museum, lukisan itu dikenal juga sebagai "Minggu Pagi" dan menampakkan dua sosok yang mengenakan pakaian yang pada masa itu lazim dipakai pada hari Minggu.

 

2 dari 2 halaman

Perubahan Teknologi, Perubahan Tafsiran

Apakah remaja perempuan Abad ke-19 ini sedang memegang telepon pintar yang berasal dari Abad ke-21? (Sumber Wikimedia Commons)

Kata Russell kepada Motherboard, "Yang paling mencengangkan saya ialah perubahan teknologi telah mengubah tafsiran terhadap lukisan itu, dan melalui cara tertentu telah memperkuat keseluruhan konteksnya."

"Perubahan besarnya, pada 1850 atau 1860, setiap penikmat lukisan akan mengidentifikasi bahwa perempuan itu sedang terpaku kepada buku kidung atau buku doa."

"Sekarang, tidak ada yang tak mengkaitkan kemiripan isi lukisan dengan seorang anak remaja yang tenggelam dalam media sosial di telepon pintar mereka."

Russell mengungkapkan keanehan suasana sebagai tanggapan terhadap cerita serupa, yaitu sebuah lukisan mural dari Amerika di masa kolonial.

Dalam lukisan dimaksud, seorang pria pribumi Amerika seakan sedang memegang sebuah telepon pintar.

Pada masa lalu, kemiripan-kemiripan seperti ini telah memancing begitu banyak teori konspirasi tentang penjelajah waktu dan beberapa fenomena aneh lainnya.

Yang jelas, gadis dalam lukisan itu sedang memegang buku doa atau kidung, bukan perangkat Abad ke-21.