Liputan6.com, Harare - Grace Mugabe (52) disebut-sebut pusat dari krisis yang tengah melanda Zimbabwe. Ia adalah istri Robert Mugabe (93), sosok yang telah menjabat sebagai presiden di negara itu sejak 1987.
Pasangan Mugabe kini dikabarkan berstatus tahanan rumah setelah pihak militer mengambil alih kendali atas Zimbabwe.
Kemunculan Grace sebagai kandidat utama pengganti sang suami yang sudah uzur dinilai jadi pemicu pergerakan militer tersebut. Pihak militer membantah bahwa kudeta telah terjadi. Mereka mengklaim menargetkan "penjahat" di sekitar Mugabe.
Advertisement
Diduga, "penjahat" yang dimaksud adalah mereka yang mendukung kemunculan Grace.
Mugabe dan Grace sendiri tergolong pasangan yang kontroversial. Jalinan hubungan keduanya dimulai ketika istri Mugabe, Sally Hafron, terbaring sekarat karena penyakit ginjal yang dideritanya. Hal tersebut diakui Mugabe dalam sebuah film dokumenter. Demikian seperti dikutip dari abc.net.au, Kamis (16/11/2017).
Sally meninggal pada 1992. Lalu pada 1996, Mugabe dan Grace memutuskan menikah dalam sebuah misa Katolik mewah. Pasangan ini memiliki tiga anak.
Baca Juga
Selama ini, Grace telah menjadi pembela utama sang suami yang sakit-sakitan. Ia sempat mengatakan bahwa Mugabe siap kembali memenangi pemilu tahun depan.
Kebangkitan Grace dalam dunia politik Zimbabwe termasuk kilat. Nyonya Mugabe ini diketahui memberikan pidato politik pertamanya pada 2014, hanya beberapa bulan setelah dinominasikan untuk memimpin liga wanita Partai ZANU-PF. Sejak saat itu, dia dinilai secara terbuka menunjukan minatnya untuk menjadi presiden, bahkan secara terbuka menyodorkan namanya sebagai suksesor Mugabe.
"Ada yang bilang saya ingin menjadi presiden. Kenapa tidak? Apakah saya bukan warga Zimbabwe?" kata Grace dalam pidato politiknya pada 2014.
Perempuan itu dikabarkan mendapat dukungan dari pimpinan partai usia 40-an dan 50-an serta sayap pemuda.
Setelah Emmerson Mnangagwa disingkirkan dari kursi wakil presiden pekan lalu, jalan menuju puncak bagi Grace dianggap "telah dibersihkan". Grace digadang-gadang akan diangkat menjadi wakil presiden bulan depan.
'Gucci Grace'
Hidup di negara di mana kemiskinan menjerat mayoritas warganya tidak menghentikan gaya hidup mewah Grace. Bergelimang keglamoran di tengah derita rakyat membuat sosok Grace dijuluki "Gucci Grace".
Sang First Lady dilaporkan tidak populer di kalangan masyarakat Zimbabwe yang konservatif secara sosial menyusul keborosannya dalam urusan belanja mobil, perhiasan atau apartemen mewah.
Bulan lalu, dia mendatangi pengadilan untuk menuntut seorang penjual berlian yang dituduhnya tidak menyerahkan berlian 100 karat yang menurutnya telah ia bayar.
Grace tak hanya sekali tersangkut kasus hukum. Pada Agustus lalu, ia dituding menyerang seorang model di sebuah hotel di Johannesburg, Afrika Selatan.
Menurut pengakuan korban, Gabriella Engels (20), Grace menyerangnya saat ia bersama dua rekannya menunggu untuk bertemu dengan salah seorang putra pasangan Mugabe.
Debbie Engels, ibu dari Gabriella menjelaskan bahwa putrinya menderita luka di dahi yang memaksanya mendapat delapan jahitan. Sementara luka di belakang kepala Gabriella membuatnya harus menerima enam jahitan. Pemicu dugaan kekerasan yang dilakukan Grace hingga kini masih samar.
Polisi Afrika Selatan telah memberikan peringatan demi mencegah Grace meninggalkan negara itu. Namun, Menteri Luar Negeri Afrika Selatan mengatakan bahwa ia telah memberikan Grace kekebalan diplomatik.
The Guardian sempat melaporkan bahwa terkait dengan dugaan kudeta militer yang tengah melanda Zimbabwe, Grace telah melarikan diri ke Namibia. Namun, koresponden Jason Burke menyebut kabar ini keliru.
"Singapura dan Malaysia, di mana terdapat properti Mugabe, merupakan destinasi potensial jika dia diizinkan bepergian ke pengasingan," tulis Burke.
Advertisement