Liputan6.com, Nouméa - Gempa bawah laut berkekuatan 7,0 skala Richter mengguncang Kaledonia Baru pada Senin. Lindu tersebut memicu peringatan tsunami.
Dikutip dari Telegraph pada Senin (20/11/2017), guncangan awal dilaporkan berkekuatan 7,3 SR, melanda 82 km dari bagian timur Kepulauan Loyalty. Ini merupakan gempa terbesar kedua di wilayah yang selama kurang dari 24 jam dan yang ketiga sejak bulan lalu.
Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), gempa terjadi pada Senin pukul 09.43 waktu setempat di kedalaman dangkal 9,6 km, sebelah timur Kepulauan Loyalty. Sementara itu, Pusat Peringatan Tsunami Pasifik (PTWC) mengatakan telah mengamati gelombang tsunami di Kaledonia Baru dan Vanuatu pasca-gempa.
Advertisement
Badan tersebut mengatakan bahwa gelombang setinggi 1 meter diperkirakan akan mencapai Kaledonia Baru dan gelombang yang lebih kecil diperkirakan akan mengarah ke Vanuatu. Dijelaskan bahwa ukuran gelombang tsunami akan bervariasi tergantung pada garis pantai.
"Instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas wilayah pesisir yang terancam harus mengambil tindakan untuk menginformasikan dan menginstruksikan populasi pesisir yang berisiko," ujar PTWC dalam peringatannya.
"Warga pesisir yang terancam harus tetap waspada, peka terhadap informasi dan mengikuti instruksi dari otoritas nasional dan lokal," imbuh peringatan tersebut.
Sementara itu, pihak berwenang Australia dan Selandia Baru mengatakan bahwa tidak ada ancaman tsunami terhadap kedua negara itu.