Sukses

Daun Emas dari Mahkota Napoleon Bonaparte Terjual Rp 9,8 Miliar

Potongan daun salam yang terbuat dari emas berasal dari mahkota yang digunakan Napoleon Bonaparte saat upacara kenaikan takhta.

Liputan6.com, Paris - Sebuah daun salam yang terbuat dari emas yang berasal dari mahkota Napoleon Bonaparte, terjual dengan harga sekitar Rp 9,8 miliar. Daun dari mahkota yang dikenakan Bonaparte saat upacara kenaikan takhta sebagai Kaisar Prancis itu, nilainya enam kali lebih besar dari yang diperkirakan oleh pelelang.

Salam (Laurus nobilis) adalah sebuah daun dari pohon aromatik atau perdu -- tumbuhan berkayu yang bercabang-cabang -- yang berasal dari kawasan Mediterania.

Dikutip dari The Telegraph, Selasa (21/11/2017), salam menjadi simbol pengetahuan, keberhasilan, dan kemasyhuran. Mahkota daun salam pun diberikan kepada penyair, juara olahraga dan siapa saja yang menonjol dalam suatu bidang.

Martin-Guillaume Biennais, sang pembuat mahkota, terinspirasi dari daun salam yang digunakan oleh Kaisar Roma, Julius Caesar.

Pada 1804, Napoleon Bonaparte mengeluh kepada Biennais bahwa benda tersebut terlalu berat untuk dipakai di kepalanya. Akhirnya Biennais melepaskan enam buah daun laurel emas dari mahkota dan meberikan daun emas tersebut ke enam anak perempuannya.

Potongan daun emas yang jatuh ke tangan seorang pembeli asing yang identitasnya dirahasiakan itu, merupakan salah satu dari enam daun laurel emas yang dilepaskan dari mahkota. (Affifa Zahra)

2 dari 2 halaman

Benda Berharga Milik Napoleon Bonaparte Lainnya

Dekorasi kecil dengan berat 10 gram yang menghiasi mahkota Napoleon Bonaparte tersebut aslinya hanya bernilai sekitar beberapa ratus euro.

Nilai asli dari barang tersebut termasuk rendah jika dibandingkan dengan 400 barang-barang lain yang berhubungan dengan Napoleon dalam pelelangan di Rumah Lelang Osenat, Fontainebleau, Paris.

Selain mahkota, ada juga sebuah kotak bedak dengan ukiran bunga emas milik istri Bonaparte, Josephine. Kotak tersebut terjual dengan harga tiga kali lebih besar dari yang diperkirakan, yaitu sekitar Rp 2,3 miliar. Lalu ada juga rompi sutra dengan sulaman perak disepuh emas yang dipakai oleh Bonaparte.

Topi bicorne milik Bonaparte yang terkenal juga terjual di sebuah lelang pada 2014. Seorang penawar dari Korea Selatan membelinya dengan harga sekitar Rp 28,6 miliar, hampir lima kali lipat dari harga awal yang disebutkan.

Bicorne (yang berarti dua-tepi) adalah topi yang populer di tahun 1790-an sebagai bagian dari seragam perwira militer dan angkatan laut Eropa-Amerika.