Sukses

Keren, Wanita Arab Saudi Ini Berselancar di Tengah Banjir Jeddah

Video yang diunggah oleh reporter bernama Joyce Karam menunjukkan aksi wanita Saudi mengenakan abaya tengah berselancar di tengah banjir.

Liputan6.com, Jeddah - Banjir yang dipicu oleh hujan deras melanda Jeddah, kota kedua terbesar di Arab Saudi, pada Selasa, 21 November waktu setempat. Musibah ini membuat sejumlah pengendara terjebak.

"Puluhan orang diselamatkan dari kendaraan mereka yang terjebak banjir," ujar otoritas pertahanan sipil Saudi seperti dikutip dari New Straits Times yang melansir kantor berita AFP.

Akibat banjir, pihak berwenang menutup sekolah, universitas dan beberapa institusi pemerintah.

Ternyata, banjir yang merendam tak wilayah tersebut tak selamanya menjadi bencana. Buktinya, ada seorang wanita yang memanfaatkan wilayah yang tergenang air untuk dijadikan sebagai tempat berselancar. Demikian dilansir dari laman Mediaite.com, Rabu (22/11/2017).

Dalam sebuah video yang diunggah oleh seorang reporter bernama Joyce Karam terlihat aksi wanita Arab Saudi mengenakan abaya tengah berselancar di atas genangan banjir.

Papan selancar yang ia naiki, terlebih dahulu diikatkan pada bagian belakang mobil. Saat mobil berjalan dengan laju cepat, maka papan selancar wanita tersebut akan ditarik seolah-olah berada di pantai sungguhan.

Para netizen pun dibuat tertawa karena dalam rekaman video tersebut terdengar lantunan musik bergenre rock yang menambah kelucuan.

Di lain sisi, ada kecurigaan yang muncul. Sebagian warganet tak percaya jika seseorang yang mengenakan abaya tersebut adalah wanita. Dari postur tubuh dan kelincahan dalam berselancar, netizen Arab Saudi mengira jika ia adalah laki-laki.

"Bagi saya dia adalah laki-laki," tulis akun @lbnsarawat.

"Iya, saya setuju," timpa @noraahrashid.

 

2 dari 2 halaman

Sekolah Ditutup

Mempertimbangkan intensitas hujan yang juga turut memengaruhi wilayah lain di Arab Saudi barat, departemen pendidikan mengumumkan sekolah-sekolah di Jeddah akan tetap tutup demi keselamatan siswa.

Banjir terjadi hampir hampir setiap tahun di Jeddah di mana warga lokal sejak lama telah mengeluhkan buruknya infrastruktur yang tersedia.

Pada 2009, banjir di kota itu dilaporkan menewaskan 123 orang dan dua tahun kemudian, bencana serupa merenggut 10 nyawa.

Sebuah komite antikorupsi yang dipimpin oleh Putra Mahkota Pangeran Mohammed bin Salman beberapa waktu lalu dibentuk untuk mengambil tindakan keras terhadap siapa saja yang terlibat kasus korupsi.

Di antara sekian banyak kasus yang diselidiki, banjir Jeddah 2009 salah satunya.