Sukses

Belasan Negara Gelar Pencarian Kapal Selam Argentina yang Hilang

Sepekan sejak kapal selam Argentina hilang di perairan Teluk San Jorge, belasan negara bahu-membahu dalam misi pencarian.

Liputan6.com, San Jorge - Sejumlah kapal milik belasan negara dilaporkan telah berpartisipasi dalam misi pencarian kapal selam Argentina yang hilang di Teluk San Jorge, Amerika Selatan sejak pekan lalu.

Di samping Argentina, negara yang terlibat dalam misi pencarian itu antara lain, Amerika Serikat, Brazil, Chile, Kolombia, Prancis, Jerman, Peru, Afrika Selatan, Uruguay, Inggris dan Rusia. Demikian seperti dikutip dari BBC, Kamis (23/11/2017).

Belasan negara itu mengerahkan berbagai kapal militer, dagang, nelayan, hingga kapal sains beserta ratusan personelnya. Pesawat maritim dan sejumlah perahu ikut berpartisipasi dalam misi pencarian kapal selam Argentina yang hilang, ARA San Juan yang berawak 44 orang.

Mereka berpacu melawan waktu, agar sesegera mungkin mampu menyelamatkan seluruh awak di dalam kapal selam yang -- menurut dugaan skenario terburuk -- tenggelam di dasar laut itu.

Alasan pencarian harus dilakukan ekstra cepat adalah, awak yang terjebak di dalam ARA San Juan mungkin sudah mulai kekurangan pasokan oksigen. Kapal selam kepunyaan Argentina itu hanya memiliki pasokan oksigen untuk misi penyelaman selama 7 - 10 hari, kata para ahli seperti dikutip dari CNN.

Itu skenario terburuknya. Namun, beberapa pihak memikirkan skenario lain. Mungkin saja, ARA San Juan -- sebelum hilang kontak -- telah terlebih dahulu mengambang di atas permukaan air laut.

Jika seperti itu, pasokan oksigen mungkin tak menjadi masalah. Namun, ombak dan badai laut akan memperburuk situasi kapal.

Akan tetapi, kabar baiknya, cuaca di kawasan perairan Teluk San Jorge tak berada dalam kondisi ekstrem, sehingga mampu memperlancar proses pencarian kapal selam milik Argentina tersebut.

2 dari 2 halaman

Belum Ada Kontak

Juru bicara Angkatan Laut Argentina Enrique Balbi mengatakan, "Hingga saat ini, belum ada kontak pasif maupun aktif (dari ARA San Juan)."

Balbi juga mengklarifikasi bahwa kabar tentang ARA San Juan yang mendadak mengirim sinyal pada Sabtu 18 November lalu, tidaklah benar.

Sinyal pada hari Sabtu dan hari-hari berikutnya -- yang awalnya diduga berasal dari ARA San Juan -- tidak berasal dari kapal selam tersebut.

Laporan tentang ditemukannya suplai bertahan hidup di permukaan laut yang diduga milik awak ARA San Juan, juga bukan informasi yang benar tambah Balbi.

Kabar terbaru menyebut, pada Rabu kemarin, AL Argentina mengonfirmasi sedang melakukan analisis terhadap rekaman sinyal dan suara dari ARA San Juan yang terdeteksi pada hari kapal selam itu menghilang.

Kapal Selam Mati Listrik?

Seperti dikutip dari BBC, ARA San Juan tengah dalam perjalanan pulang dari misi rutin di Ushuaia untuk kembali ke pelabuhan asalnya di Mar del Plata. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di tempat tujuan pada Minggu 19 November 2017.

Sebelum hilang kontak, ARA San Juan terakhir terlihat di Teluk San Jorge pada Rabu 15 November 2017, beberapa ratus kilometer di lepas pantai wilayah Patagonia, Argentina selatan dan hampir separuh jalan menuju destinasi akhir.

ARA San Juan dilaporkan sempat mengalami putus listrik sebelum hilang kontak.

Angkatan Laut Argentina mengatakan bahwa pihaknya memerintahkan semua stasiun komunikasi terestrial di sepanjang pantai selatan untuk memperluas komunikasi dan mendengarkan semua kemungkinan frekuensi kapal selam.

Sementara itu, AL Amerika Serikat mengatakan berencana untuk membantu proses pencarian dengan mengerahkan pesawat multi-misi maritim Boeing P-8 Poseidon.

Badan Antariksa AS juga berencana untuk ikut membantu dengan mengerahkan pesawat multi-misi maritim Lockheed-Martin P-3 Orion. Juru bicara NASA mengatakan bahwa pesawat itu sudah berada di Argentina.