Sukses

Terkuak, Ini Menu Makan Terakhir Hitler Sebelum 'Menghilang'

Sebuah surat yang ditulis oleh juru masak pribadi Hitler mengungkapkan berbagai kebiasaan dari sang Führer, termasuk makanan favoritnya.

Liputan6.com, Innsbruck - Constanze Manziarly selaku juru masak pribadi Hitler, mengungkapkan dalam surat pribadinya seputar menu makan terakhir yang ia sajikan pada Hitler.

Disebutkan dalam surat yang ia tulis, pasta saus tomat adalah hidangan terakhir Hitler beberapa jam sebelum ia diklaim tewas.

Wanita yang dijuluki 'Miss Marziapani' oleh Schutzstaffel (SS) -- pasukan militer Nazi -- itu mulai bekerja sebagai ahli diet bagi Hitler sejak berusia 23 tahun.

Dalam suratnya yang ia tujukan pada saudara perempuannya, dia menceritakan seputar perjuangan dalam memberi asupan makanan untuk seorang Hitler yang vegetarian. Sebelum menjadi juru masak pribadi Hitler, Manziarly adalah seorang juru masak makanan mentah. Demikian seperti dikutip dari laman Daily Mail pada Jumat (24/11/2017).

Pada 30 April 1945, Manziarly mempersiapkan makan malam terakhir untuk Hitler, dengan menu telur goreng dan mashed potato atau kentang tumbuk. Sebelumnya ia tidak mengetahui Hitler akan bunuh diri.

Dua hari setelah peristiwa itu, dia melarikan diri dari bungker bersama Traudl Junge, sekretaris Hitler, dalam sebuah kelompok yang dipimpin oleh pemimpin brigade SS, Wilhelm Mohnke.

Junge kemudian dilaporkan tertangkap oleh dua Tentara Merah Uni Soviet, dan dibawa menuju stasiun bawah tanah. Sang sekretaris tidak pernah terlihat lagi semenjak.

Kondisi itu lantas membuat Manziarly berada dalam kesulitan yang tak terbayangkan.

Manziarly sebelumnya juga pernah menulis di surat pada 1944, tuntutan Hitler seakan telah menempatkan satu kakinya di liang lahat.

Ia menuliskan dalam suratnya, "Aku tidak berlebihan. Aku menghadapi kesulitan yang tak dapat digambarkan."

Derita Sang Juru Masak Hitler

Suratnya itu kemudian dipublikasi oleh Stefan Dietrich, seorang peneliti dari kota asal Manziarly di Innsbruck, Austria.

Pada awalnya, Miss Marziapani bercita-cita untuk menjadi instruktur rumah tangga. Namun kemudian, ia malah 'terjerembab' pada sebuah klinik di Berchtesgaden, di mana ia mulai mempelajari cara mempersiapkan makanan mentah bagi vegetarian.

Tempat ia menuntut ilmu itu ternyata dekat dengan rumah peristirahatan milik Hitler. Frau Manziarly kemudian 'dipersembahkan' kepada Führer vegetarian itu untuk meracik makanannya.

"Aku harus bertahan selama dia ada," tukas Marziany dalam suratnya pada April 1944. "Ini merupakan tugas berat bagiku, sangat melelahkan menanggung beban tanggung jawab seperti ini."

Pasca-perjumpaan dengan Miss Marziapani, Hitler yang dikenal tidak memakan daging itu langsung antusias. Dia mengatakan, "Aku punya juru masak sekelas Mozart!".

Selanjutnya, ia mempekerjakan Manziarly sebagai juru masak pribadi, dan membawanya ke bungker di Berlin.

Dietrich selaku peneliti mengatakan, "Hal itu mungkin tidak seperti adegan dalam film The Godfather. Hitler telah membuat tawaran yang tak dapat Manziarly tolak."

Dalam surat lainnya, wanita itu mengatakan, bahwa semua perlawanan pada Hitler akan sia-sia dan membuatnya berakhir di pengadilan.

Sang juru masak juga menulis bagaimana dia hampir menggigit lidahnya 'karena ketakutan' saat melihat Hitler menunjukkan bagaimana menggunakan kapsul sianida ke penasihat terdekatnya.

2 dari 2 halaman

Hadiah Hitler untuk Sang Juru Masak

Memasak untuk Hitler merupakan tantangan tersendiri. Hitler menyukai makanan seperti milet dan kuark yang disajikan dengan minyak biji rami. Sebagai pengganti daging, dia juga memakan sepiring jamur cincang.

Frau Manziarly mengatakan, sejak permulaan Perang Dunia II, Hitler hanya memakan dua buah apel kupas sebagai makanan penutup. "Hitler memakan itu (apel) dengan baik," tulisnya.

Ketika acara makan malam usai, Hitler kerap mempertunjukan kharismanya sebagai pemimpin hebat. Ia kerap membicarakan monolog membosankan seputar orang-orang Yahudi dan strategi besarnya, dengan suara khasnya yang telah melegenda.

Frau Manziarly menuliskan, Hitler lalu akan kehilangan kontrol ketika melihat kue yang ia buat disajikan kepadanya.

"Aku memanggangnya berjam-jam, setiap hari. Namun pada malam harinya, kue-kue itu tandas tak berbekas," tulisnya.

Hitler sangat berterima kasih kepada ahli dietnya itu. Pada musim gugur 1944, ia mencoba menunjukkan kasih sayangnya kepada Manziarly, dengan menghadiahkannya sebuah stoking abu-abu.

Menanggapi hal itu, Manziarly menuliskannya di surat, "Sang Bos (Hitler) selalu salah tentang selera mode wanita."