Liputan6.com, Kairo - Teror terjadi di tengah ibadah salat Jumat di Masjid Al Rawdah, di Provinsi Sinai, Mesir. Sudah 184 orang dinyatakan meninggal dunia, sementara lebih dari 120 lainnya luka-luka. Korban dilaporkan berasal dari warga sipil.
Seperti dikutip dari Sputnik News, Jumat (24/11/2017), data dari Kementerian Kesehatan Mesir awalnya mengumumkan, 75 orang meninggal dunia akibat serangan di rumah ibadah yang dihadiri ratusan jemaah itu.
Kementerian Kesehatan juga mengirimkan puluhan ambulans untuk mengevakuasi korban di lokasi kejadian.
Advertisement
Menurut Sky News Arabia, ledakan yang terjadi di tengah ibadah kemudian disusul suara tembakan.
Seorang anggota parlemen Mesir mengatakan para teroris yang mengenakan masker penutup wajah mengepung masjid ketika salat sedang berlangsung. Lalu, mereka memasuki rumah ibadah sambil memberondongkan senjata.Â
Sejumlah militan dilaporkan mengenakan sabuk bahan peledak. Mereka bertindak sebagai bomber bunuh diri.
Versi lain menyebut, ledakan bom berfungsi memancing para jemaah untuk melarikan diri dari dalam masjid.
Namun, saat berada di luar, mereka diadang militan bersenjata yang datang dengan empat kendaraan jenis SUV.
Militan bersenjata itu lalu melepas tembakan. Peluru juga dimuntahkan ke arah ambulans yang sedang mengevakuasi korban.
Aparat Mesir telah menutup lokasi ledakan tersebut dan terus memburu pelaku teror yang kabur.
Presiden Mesir Abdel Fattah el-Sisi dilaporkan menggelar rapat darurat bidang keamanan. Pemerintah juga mengumumkan masa berkabung selama tiga hari.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut. Mesir diketahui sedang menghadapi militan di Semenanjung Sinai -- yang memberikan perlawanan pasca-dilengserkannya Presiden Mohamed Morsi pada 2013.
Militan di Sinai itu kemudian menyatakan bersumpah setia pada Daesh atau ISIS pada 2014 dan mengklaim bertanggung jawab atas sejumlah serangan.
Tak Ada Korban WNI
Kedutaan Besar RI di Kairo menyatakan bahwa tidak ada korban WNI atas serangan bom di Sinai, Mesir, yang terjadi pada Jumat, 24 November 2017 waktu setempat.
Bom yang diketahui berjenis Improvised Explosive Device (IED) itu dilancarkan oleh kelompok teroris yang tidak dikenal. Bom itu meledak di samping Masjid Ar-Raudhah, Markaz Bir El-Abd, Kota El-Arish, Sinai Utara, Mesir.
IED tersebut diledakkan pada saat pelaksanaan salat Jumat. Kelompok teroris juga diketahui menembaki para jemaah pasca-ledakan.
Duta Besar RI untuk Mesir Helmy Fauzi mengatakan bahwa dalam serangan tersebut tak ada WNI yang menjadi korban.
"Berdasarkan pemantuan KBRI Kairo dan pelacakan melalui sumber keamanan Mesir sejauh ini diperoleh informasi tak ada WNI yang menjadi korban serangan tersebut," demikian dikatakan Dubes Helmy Fauzi, seperti dikutip dari rilis resmi KBRI Kairo yang diterima Liputan6.com, Jumat (24/11/2017).
Dubes RI Mesir juga menegaskan tak ada warga Indonesia yang tinggal di Kota El-Arish, wilayah kejadian ledakan.
Menurut sumber di Mesir, ledakan tersebut telah mengakibatkan sedikitnya 184 orang tewas dan sekitar 120 lainnya luka-luka. Sejauh ini, korban ledakan dan serangan tersebut masih belum diidentifikasi dan korban tewas kemungkinan masih bertambah.
Advertisement