Liputan6.com, New York - Pada zaman modern seperti sekarang ini, tes kehamilan relatif mudah untuk dilakukan. Alat pengujinya bahkan dijual bebas di toko-toko. Namun, sejarah mencatat, hal tersebut adalah hal yang sulit pada zaman dahulu.
Orang-orang harus menggunakan metode lain yang tidak pernah terbayangkan oleh kita saat ini.Â
Baca Juga
Para perempuan yang hidup di masa lalu juga merasa deg-degan, sama dengan perempuan zaman sekarang, saat ingin menanti jawaban dari tes kehamilannya.
Advertisement
Meski begitu, tidak ada tes dengan hasil akurat berdasarkan ilmu sains. Saat itu, orang-orang menggunakan banyak jenis metode yang aneh jika dinilai dengan sudut pandang kekinian.Â
Berikut ini adalah lima jenis tes kehamilan yang aneh di masa lalu:
1. Kecambah Mesir Kuno
Metode suku Mesir Kuno memang terdengar cukup aneh, tetapi terdapat kemiripan dengan cara yang kita gunakan sekarang.
Seorang wanita diminta menyiapkan satu karung berisi gandum dan satu karung berisi barley (jelai), lalu mereka harus buang air kecil di dalam karung tersebut setiap hari.
Jelai merupakan salah satu jenis biji-bijian yang paling rendah kalori dan berasal dari keluarga gandum. Jelai biasanya dijadikan bahan baku makanan, seperti sereal, dan juga bir, difermentasikan untuk miso, dan diproses untuk menghasilkan gula malt.
Setelah itu, jika isi dari kedua karung tersebut tumbuh kecambah, maka jelas diketahui bahwa wanita tersebut subur dan kemungkinan sedang hamil. Jika tidak ada kecambah yang tumbuh, maka ia dinyatakan tidak hamil.
Mereka juga menggunakan metode itu untuk memperkirakan jenis kelamin. Jika gandum tumbuh lebih baik, maka jenis kelamin calon bayi diramalkan laki-laki. Tapi, jika jelai yang tumbuh lebih subur, makan kemungkinan besar adalah perempuan.
Sebuah penelitian pernah dilakukan untuk mengetahui keterkaitan antara gandum dan jelai dengan kehamilan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memang urine dari perempuan hamil dapat meningkatkan pertumbuhan gandum dan jelai.
Sayangnya, penelitian tersebut tidak bisa menemukan apa kaitannya pertumbuhan tersebut dengan jenis kelamin calon bayi. Affifa Zahra
Â
2. Menyuntikkan Urin ke Dalam Binatang Hidup
Pada awal tahun 1900-an, metode yang dianggap terbaik terkait tes kehamilan adalah dengan menyuntikkan binatang hidup dengan urine dan melihat apa yang akan terjadi.
Teori itu sudah dibuktikan secara ilmiah. Urien dari perempuan hamil memiliki hormon yang menyebabkan efek samping terhadap binatang.
Metode ini diperbolehkan bagi para dokter dan peneliti pada saat itu. Meskipun cara ini mengerikan, tetapi ini adalah metode paling efektif untuk mengecek kehamilan.
Katak jenis South African Clawed adalah yang paling populer untuk dijadikan bahan percobaan.
Saat katak jenis ini disuntikkan urine perempuan hamil, katak akan bertelur sepanjang tahun dan mengalami berbagai kondisi yang menarik.
Awalnya, tikus dan kelinci lah yang digunakan sebagai bahan percobaan. Untungnya, tes kehamilan yang kita gunakan sekarang tidak perlu mengorbankan para hewan tersebut.
Advertisement
3. Mencampur Urin dengan Alkohol
Orang-orang pada Abad Pertengahan tidak memahami sains seperti sekarang. Ada banyak dokter dan peneliti yang meyakini bahwa air seni berperan penting dalam menentukan kesehatan seseorang.
Untuk menebak apakah seorang perempuan sedang hamil, mereka merasa cukup mengujinya dengan mengamati urine seseorang yang dimasukkan di dalam sebuah botol.Â
Cara lain adalah dengan mencampur urine dengan anggur merah. Lalu, warna yang timbul dari pencampuran itu dijadikan dasar tebakan.Â
Namun, metode tersebut tidak berdasar dan sering tidak akurat.
4. Menganalisis Rasa Urine
Â
Saat ini, tes urine adalah salah satu cara yang digunakan untuk mengetes kehamilan secara medis.
Namun, pada Abad Pertengahan, caranya berbeda dengan saat ini. Pada saat itu, para dokter atau tabib percaya bahwa mereka dapat mengetahui hampir segala sesuatu tentang kesehatan seseorang dari air seninya, termasuk soal kehamilan.
Tak hanya menaruh urine di dalam sebuah botol dan menganalisisnya, dalam beberapa kasus, para dokter bahkan akan mencoba rasa urine pasien.Â
Advertisement
5. Menaruh Bawang di Vagina
Bangsa Mesir Kuno dan Yunani Kuno memiliki metode hampir serupa, dengan menggunakan bawang merah dalam tes kehamilan.Â
Caranya dengan meletakkan bawang di dekat -- atau bahkan -- di dalam vagina seorang perempuan. Untuk mengetahui hasilnya, praktik itu harus dilakukan semalaman.Â
Apa hubungannya bawang di vagina dan kehamilan?
Ini yang mereka percayai: jika perempuan itu bangun pada pagi hari dengan mulut yang beraroma seperti bawang, berarti ia tidak hamil.
Sebaliknya, jika mulut tidak beraroma seperti bawang, artinya ia sedang hamil.
Â