Liputan6.com, Madrid - Setidaknya 40 orang terluka setelah lantai di sebuah klub malam gay di Pulau Tenerife, Spanyol, runtuh pada Minggu 26 November.
Seperti dilansir AFP yang dikutip dari channelnewsasia.com pada Senin (27/11/2017), tim penyelamat bergegas ke Butterfly Disco Club di Adeje sekitar pukul 2.30 waktu setempat setelah mendapat laporan terkait insiden tersebut.
Korban luka termasuk di antaranya dua pria warga Prancis berusia 38 dan 40 tahun, dua warga Inggris berusia 57 dan 59 tahun, seorang warga Romania berusia 45 tahun dan seorang warga Belgia berusia 23 tahun. Demikian penjelasan otoritas Kepulauan Canary.
Advertisement
"Setelah lantai runtuh, sejumlah orang terperosok dari ketinggian sekitar satu lantai," ungkap pernyataan otoritas Kepulauan Canary.
Petugas pemadam kebakaran dilaporkan tetap berada di tempat kejadian sampai pukul 06.00 untuk melakukan pencarian korban lanjutan. Pihak terkait mengatakan bahwa ruang bawah tanah tidak digunakan dan dalam kondisi kosong saat insiden terjadi.
Simak video penampakan Butterfly Disco Club pasca insiden ambruknya lantai klub malam tersebut:
Butterfly Disco Club berada di Playa de las Americas, sebuah daerah turis populer. Tempat itu merupakan klub malam gay tersohor di Tenerife. Melalui laman Facebooknya, Butterfly Disco Club mengumumkan, pada Sabtu malam mereka menampilkan drag shows dan Go-Go dancers.
Investigasi pun tengah dilakukan pihak berwenang sebagai respons insiden tersebut.
Terletak di lepas pantai barat Afrika, Kepulauan Canary kedatangan 13,3 juta turis asing tahun lalu. Fakta tersebut menjadikannya wilayah kedua yang paling banyak dikunjungi di Spanyol setelah Catalonia.
Lebih dari separuh orang asing yang berkunjung ke pulau itu berasal dari Inggris dan Jerman.
Wali Kota Tenerife Jose Miguel Rodriguez Fraga menjelaskan bahwa klub malam gay tersebut memiliki izin dan tidak terlalu sesak pada saat kejadian.
Ia menambahkan bahwa semua tempat di pusat perbelanjaan di mana Butterfly Disco Club berada, ditutup sebagai tindakan pencegahan.
"Kami mengevaluasi tiga pusat perbelanjaan terdekat untuk melihat apakah mereka terdampak meski secara struktur mereka berdiri sendiri," ungkap Fraga.