Sukses

Batik dan Tenun Laris Manis dalam Festival Budaya RI di Senegal

Peragaan Busana Batik dan Tenun serta pameran ragam kuliner Indonesia telah menarik perhatian ratusan warga Senegal.

Liputan6.com, Dakar - Peragaan busana batik dan tenun serta pameran ragam kuliner Indonesia telah menarik perhatian ratusan warga Senegal dan para ekspatriat untuk mengunjungi Festival Budaya Indonesia yang diselenggarakan di Wisma Duta di Dakar, Senegal pada tanggal 20 November 2017.

Busana Batik dan Tenun karya desainer Nita Seno Adji, Rudi Chandra, Defrico Audy dan Malik Moestaram telah memesona para tamu undangan yang hadir dari berbagai kalangan. Selain itu, keindahan Tenun Bali Nita Seno Adji dan Tenun Sabu (NTT) Rudy Chandra membuat para pengunjung terkesima menyaksikan peragaan busana yang ditampilkan oleh para model profesional dari Komite Miss Senegal dan masyarakat ekspatriat di Dakar.

Keanggunan motif dan warna yang dipersembahkan Tenun Sumba Defrico Audy dan Gaun Batik Solo Malik Moestaram juga telah menyihir perhatian para pengunjung.

Seperti keterangan media dari KBRI Dakar yang dimuat dalam website kemlu.go.id, batik dan tenun hasil cipta dan karya seni anak bangsa tersebut pun laris manis diborong pengunjung dengan harga yang bervariasi. Keindahan warna Tenun dan motif yang elegan telah memikat hati para tamu untuk membelinya.

​Untuk mempromosikan kuliner Indonesia, KBRI Dakar juga memperkenalkan beragam kuliner Indonesia seperti sate ayam, nasi goreng teri medan, ayam goreng mentega, ikan pesmol, tumis buncis daging giling, pisang goreng, bakwan udang sayur, lupis ketan.

Acara juga dimeriahkan dengan penampilan sang penari Merak yang menghipnotis seluruh tamu dengan gerakan lemah gemulainya yang menjadi ciri khas tarian tersebut.

Selain itu, untuk mendukung promosi ekonomi, berbagai macam produk furnitur Indonesia juga turut dipamerkan. Produk-produk tersebut disediakan secara khusus oleh Libelulle, sebuah toko furnitur di Senegal yang khusus mengimpor barang-barang kerajinan tangan dan furnitur dari Indonesia.

 

2 dari 2 halaman

Festival Budaya Indonesia Jadi Awal 'Fashion Diplomacy'

Dubes RI Dakar, Mansyur Pangeran, mengatakan bahwa tujuan diselenggarakannya Festival Budaya Indonesia adalah untuk mendukung industri batik nasional dan daerah yang diakui sudah memberikan kontribusi positif dalam ekspor nonmigas.

"Batik dari tahun ke tahun semakin berkembang, modern dan menjadi kekayaan nasional yang bernilai tinggi, maka dari itu kita perlu melestarikan dan meningkatkan nilai tambah batik," ujar Dubes Mansyur.

"Tenun memang belum setenar batik, namun kain ini memiliki kekhasan pada warnanya. Selama ini masyarakat Indonesia dianggap masih kurang mencintai produk dalam negeri. Masyarakat lebih bangga menggunakan produk yang justru berasal dari luar negeri. Masyarakat perlu tahu bagaimana perjuangan para penenun untuk dapat menjual produknya. Oleh karena itu, Tenun juga perlu kita lestarikan dan promosikan," imbuh Dubes Mansyur.

Acara yang diselenggarakan dari sore itu, dibuka oleh Febie Mansyur, yang mengharapkan melalui kegiatan ini dapat menjadi awal kerja sama yang baik antara kedua negara di bidang fashion diplomacy.

Ke depannya ia juga mengharapkan akan terjadi kolaborasi antara desainer Indonesia dan desainer Senegal dalam bentuk pertukaran informasi, workshop tentang fashion, motif, bentuk, dan material bahan-bahan dasar pakaian. Selain itu, ia mengharapkan adanya kunjungan balasan dari para desainer Senegal untuk mengikuti berbagai kegiatan fashion di Indonesia seperti Jakarta Fashion Week dan Indonesian Muslim Fashion Ramadhan.

Turut hadir dalam acara adalah Wakil Ketua MPR-RI, Mahyudin, beserta delegasi yang sedang berada di Dakar dalam rangka kunjungan kehormatan ke Parlemen Senegal. Selain itu, hadir pula Miss France 2017, Justine Camara, dan pemenang Miss Senegal 2017, Yacine Dieng Thiam.

Para tamu yang hadir sebagian besar merupakan kaum wanita dari asosiasi perkumpulan istri diplomat asing di Senegal (CAEDAS), Dakar Women’s Group, peminat fashion, jurnalis, para Duta Besar Asing di Dakar serta berbagai tamu lainnya dari kalangan pemerintah dan organisasi internasional.

Video Terkini