Liputan6.com, Seoul - Korea Utara kembali menembakkan rudal balistik pada Rabu dini hari waktu setempat.
Hal tersebut diungkap oleh Kepala Staf Gabungan Korea Selatan (Joint Chiefs of Staff).
Seperti dikutip dari CNN, Rabu (29/11/2017), saat informasi tersebut diumumkan, rudal Korea Utara diperkirakan masih dalam posisi terbang.
Advertisement
"Korea Utara menembakkan rudal balistik yang belum diketahui jenisnya pagi ini dari Pyongsong, Pyongan Selatan. Misil itu mengarah ke timur," kata pejabat Kepala Staf Gabungan Korsel.
"Kepala staf gabungan sedang menganalisis lebih jauh terkait rudal tersebut bersama pihak Amerika Serikat."
Sebelumnya, pejabat pertahanan dan intelijen AS dilaporkan bertanya-tanya mengapa pemimpin Korut, Kim Jong-un tak melakukan uji coba rudal balistik selama hampir dua bulan.
Sebelum uji coba terakhir Rabu ini, Korea Utara telah meluncurkan 22 misil tanpa hulu ledak aktif, dalam 15 uji coba sejak Februari 2017.
Pejabat AS mengatakan Korea Utara terus mengembangkan rudal, bahan bakar roket dan mesinnya, serta sistem target dan pandu misil.
Pihak Washington DC memperkirakan, Pyongyang mungkin dapat menempatkan sebuah hulu ledak mini di sebuah rudal sekitar tahun 2018.
Jika itu benar terjadi, secara teoritis, Korea Utara bisa meluncurkan misil berhulu ledak di atasnya, yang bisa menyerang AS.