Liputan6.com, Shanghai - Dalam pengadilan, seorang pria asal China mengaku telah membunuh istrinya dan menyembunyikan jasadnya di dalam kulkas selama tiga bulan.
Pria berusia 30 tahun itu, Zhu Xiaodong, dituduh telah mencekik istrinya, Yang Liping (30). Hal itu ia lakukan setelah bertengkar hebat pada 18 Oktober 2016, di rumahnya di Distrik Hongkou, Shanghai.
Setelah membunuh Yang, Zhu membungkung jasadnya dengan selimut berwarna merah dan menyembunyikannya di dalam kulkas yang berada di balkon selama 105 hari.
Advertisement
Ia pun berpura-pura berperan sebagai istrinya, dengan meng-update media sosialnya dan mengirim pesan kepada orangtuanya.
Dikutip dari Asia One, Kamis (30/11/2017), Zhu mengakui telah membunuh istrinya ke polisi pada 1 Februari 2017, setelah mengundang orangtuanya untuk makan malam dan membokar tindakan kejinya itu.
Di pengadilan, Zhu mengaku bahwa ia akan menerima seluruh hukuman uang berdasar hukum.
Baca Juga
Keluarga Yang meyakini bahwa itu adalah pembunuhan terencana dan meminta keadilan. Mereka meminta Zhu dihukum seberat-beratnya oleh pihak berwenang China.
"Ia tidak membunuh anakku karena gelap mata, ia merencanakannya," ujar ayah Yang, Yang Galian, seperti dimuat dalam Eastday.com.
Setelah kematian Yang terungkap, keluarga kedua belah pihak baru mengetahui bahwa pasangan suami istri yang menikah pada Desember 2015 itu telah mengajukan cerai pada Agustus 2016.
Dua bulan sebelum Yang dibunuh, Zhu membeli sejumlah buku tentang kematian dan pembunuhan.
Ia juga membeli kulkas yang digunakan untuk menyimpan jasad istrinya. Namun, Zhu mengaku bahwa ia membeli pendingin itu untuk menyimpan daging untuk reptil peliharaannya.
Meski telah mengajukan cerai, dua bulan setelahnya, pasangan asal China itu memutuskan untuk tak jadi cerai.
Â
Selingkuh dan Gunakan Kartu Kredit Istri
Zhu mengatakan kepada Yang bahwa dia telah dipromosikan ke posisi baru di Hong Kong dan ingin istrinya pergi bersamanya. Namun, sebenarnya Zhu sedang menganggur saat itu.
Yang pun berhenti dari pekerjaannya sebagai guru sekolah dasar. Dalam surat pengunduran dirinya, ia menyebut Zhu membujuknya untuk berhenti.
Namun di pengadilan, Zhu menyangkal bahwa dirinya telah menekan Yang untuk mengundurkan diri. Ia mengaku bahwa istrinya sama sekali tak menyukai pekerjaannya.
Selama persidangan, Zhu mengaku memiliki dua selingkuhan.
Sepeninggal Yang, Zhu juga ketahuan telah menggunakan kartu kredit istrinya untuk membeli barang-barang mewah, dan memenuhi kebutuhan harian.
Ia juga melakukan perjalanan ke sejumlah tempat di China dan luar negeri, dengan total biaya yang dihabiskan sebesar 200.000 yuan atau sekitar Rp 410 juta.
Berdasarkan penyelidikan polisi, Zhu menggunakan kartu identitas Yang untuk check in ke sejumlah hotel, ditemani perempuan yang berbada-beda.
Polisi juga menemukan bahwa Zhu telah mentransfer uang pada 17 Oktober tahun lalu, bukan 18, seperti yang sebelumnya ia katakan.
Namun, pengadilan belum menjatuhkan hukuman kepada Zhu dalam persidangan yang digelar pada Rabu 30 November 2017 itu.
Advertisement