Liputan6.com, New York City - Titanic menjadi salah satu film Hollywood paling legendaris. Tak jarang penonton film yang dibintangi Leonardo DiCaprio dan Kate Winslet itu berlinang air mata, terhanyut akan kisah cinta Jack dan Rose yang berakhir.
Mungkin di antara penonton arahan James Cameroon itu juga masih ingat akan satu adegan yang memperlihatkan pasangan paruh baya berpelukan di tempat tidur saat kapal tenggelam.
Namun, siapa sangka adegan tersebut didasarkan pada kisah nyata dari pasangan suami istri bernama Isidor dan Ida Straus. Mereka adalah penumpang kelas satu di kapal nahas tujuan New York itu.
Advertisement
Isidor adalah mantan anggota Kongres Amerika Serikat. Ia menjabat dari 1894 hingga 1895. Selain menjadi politikus, Isidor dikenal di New York City sebagai mitra salah satu raksasa ritel, Macy & Co.
Menurut situs web history.house.gov, Isidor dan Ida kerap bepergian. Pasangan itu pun memutuskan untuk bertamasya ke Eropa dengan meninggalkan New York pada musim dingin 1911-1912.
Baca Juga
Berkeinginan untuk tiba di New York pada musim semi, Isidor memutuskan untuk mengubah jadwal kepulangannya lebih awal, yakni pada April 1912. Ia pun memesan dua tiket Titanic.
Namun, perjalanan pasangan suami istri yang telah menikah selama 41 tahun itu berujung petaka. Pada 14 April malam, Titanic menabrak gunung es dan akhirnya tenggelam pada keesokan harinya.
Saat insiden itu berlangsung, Ida yang merupakan seorang perempuan dan penumpang kelas pertama, diprioritaskan untuk naik ke sekoci. Namun, ia menolak kesempatan itu karena tak ingin meninggalkan Isidor.
"Tempatku ada bersamamu," ujar Isidor. "Aku hidup bersamamu. Aku mencintaimu, dan, jika perlu, aku mati bersamamu."
Menurut laporan, Isidor sebenarnya mendapat jatah di sekoci karena faktor usia. Namun, ia menolak dan berkata bahwa ia tak mungkin mengambil tempat yang diperuntukkan bagi perempuan dan anak-anak.
Kepada New York Times, seorang korban selamat menceritakan detik-detik terakhir pasangan asal Jerman itu.
"Mereka berdiri beriringan saat sekoci terakhir pergi. Ia tak ingin meninggalkan suaminya. Ia menggandeng erat suaminya, dan mereka bergandengan sambil memegang kapal," ujar saksi mata itu.
Menurut Independent, jasad mereka ditemukan dan dimakamkan di tempat keluarga di Beth-El Cemetery, Brooklyn. Namun, menurut situs history.house.gov, hanya jasad Isidor yang ditemukan.
Ada sejumlah memorial yang diperuntukkan bagi pasangan yang nyawanya terenggut dalam tragedi Titanic itu, termasuk sebuah patung di Straus Park di New York City. Di sana terukir:
"Dalam kenangan Isidor dan Ida Starus/ Yang meninggal di laut dalam insiden Titanic pada 15 April 1912/ Mereka hidup dalam penuh cinta dan kegembiraan/ Dan kematian mereka tak terpisahkan."
'Horor' Sekoci Terakhir Titanic, 3 Jasad Manusia dan Cincin Kawin
Sebuah sekoci Titanic, terhempas lebih dari 300 km dari kapal induknya. Saat petugas melihatnya, mereka menemukan dua jasad petugas pengontrol bahan bakar batu bara dan seorang penumpang dari kelas satu berusia 37 tahun, Thomson Beattie.
Sebuah cincin kawin bertuliskan "Edward to Gerda" juga ditemukan di dasar sekoci yang ditemukan pada 13 Mei 1912 itu.
Sekoci tersebut akhirnya teridentifikasi sebagai Collapsible A dan dipercaya menjadi perahu terakhir yang meninggalkan Titanic sekitar pukul 02.15 pagi pada 15 April 1912.
Menurut laporan, sekoci itu terhempas karena kru kapal menolak mengikat sekoci itu dengan tali. Diperkirakan, sebanyak 12 hingga 20 orang masuk ke dalam sekoci Collapsible A. Namun, banyak yang jatuh sakit atau meninggal malam itu.
Penumpang yang meninggal di dalam sekoci diduga dibuang ke laut, termasuk Edward Lindell -- suami Gerda, yang cincin kawinnya ditemukan. Hal tersebut bertujuan agar mengurangi beban perahu yang tak stabil.
Orang-orang yang selamat dalam sekoci tersebut diperkirakan berjumlah 12 hingga 13 orang dan diangkut dengan Collapsible D sebelum diselamatkan oleh RMS Carpathia.
Sekoci Collapsible A dibiarkan hanyut bersama dengan tiga jasad di dalamnya.
Pemilik cincin, pasangan Edward Lindell dan Elin Gerda Lindell, berakhir tragis di Collapsible A. Sang istri, Gerda, tenggelam ketika berusaha masuk ke dalam sekoci tersebut.
Saksi mata, August Wennerstrom, menyebut, tragedi Titanic dan peristiwa tragis kehilangan sang istri menjadi pukulan berat bagi Lindell. "Rambut di kepala Edward memutih kurang dari 30 menit," kata dia, seperti dikutip dari Encyclopedia Titanica.
Sementara, Edward meninggal dalam sekoci tak lama kemudian. Tangannya yang beku mencengkeram kuat cincin kawin istrinya.
Namun, hanya cincin yang ditemukan di sekoci itu. Entah di mana jasad Edward Lindell berada.
Advertisement