Liputan6.com, Luxor - Arkeolog Mesir mengumumkan penemuan terbarunya. Mereka menguak dua makam kuno di sebelah selatan Luxor. Diperkirakan, makam tersebut berusia 3.500 tahun.
Makam yang berada di nekropolis atau "kota kematian" Dra Abul Naga, di tepi barat Sungai Nil itu ditemukan di sebuah kompleks pemakaman bangsawan dan pejabat tinggi. Di dalamnya, para arkeolog menemukan sejumlah patung, mumi, tembikar, dan artefak lain.
"Hari ini benar-benar luar biasa. Makam dari abad ke-18 akhirnya ditemukan. Tapi, ini kali pertamanya kami memasuki area pemakaman tersebut," ujar Menteri Kepurbakalaan Mesir, Khaled al-Anani, melansir laman The Guardian, Senin (11/12/2017).
Advertisement
Ia mengklaim penemuan tersebut sebagai bagian dari upaya kementerian untuk mempromosikan sektor pariwisata Negeri Piramida.
Sebagaimana diketahui, pada 2011, Mesir dilanda serangan ekstremis dan kekacauan politik, menyusul adanya pemberontakan. Hal ini membuat industri pariwisata Mesir lesu.
Pemerintah berharap, penemuan ini bisa menghidupkan kembali sektor pariwisata yang pernah ramai di negara mereka.
Anani lantas menjelaskan dua makam kuno itu. Katanya, satu makam memiliki sebuah halaman yang dilapisi batu bata dan berisi sebuah poros pemakaman sedalam enam meter. Halaman dan poros ini mengarah ke empat ruang samping.
Artefak yang ditemukan di dalamnya sebagian besar merupakan pecahan peti mati kayu, sedangkan prasasti dan lukisan dinding menunjukkan bahwa makam ini diduga berasal dari era antara masa pemerintahan Raja Amenhotep II dan King Thutmose IV. Keduanya merupakan firaun dari Dinasti ke-18.
Makam kedua memiliki lima pintu masuk yang mengarah ke aula berbentuk persegi panjang. Makam ini juga berisi dua poros pemakaman yang terletak di sisi utara dan selatan makam.
Artefak yang ditemukan di dalamnya, yaitu kerucut pemakaman -- sejenis gerabah yang dicap, topeng pemakaman kayu yang dicat, kapal tanah liat, sekitar 450 patung, dan mumi yang dibungkus linen (bahan yang terbuat dari serat tumbuhan rami).
"Makam yang baru dibuka ini tidak dalam kondisi baik. Tetapi, isinya mungkin memberikan petunjuk bagi penemuan-penemuan lain," ujar Anani.
Kementerian Kepurbakalaan Mesir menyebut, ada sebuah gerobak yang diukir di langit-langit dan diberi nama Raja Thutmose I dari dinasti ke-18 awal.
Â
Â
Â
Milik Keluarga Amenhotep
Sementara itu, tim penggalian dari Mesir yang dilibatkan dalam penemuan itu menjelaskan bahwa kedua makam adalah milik Amenemhat dan istrinya, Amenhotep.
"Makam itu milik Amenemhat dan istrinya, Amenhotep," ucap pemimpin tim penggalian, Mostafa al-Warizi, mengutip CNN, Senin.
Meski nama Amenhotep biasanya disematkan untuk seorang laki-laki, Waziri mengatakan bahwa tim menemukan bukti-bukti di dalam makam yang mengindikasikan bahwa mumi itu adalah nyonya rumah.
Di pintu masuk, sosok Amenemhat dan istrinya digambarkan dalam sebuah patung yang sudah rusak sebagian. Di antara kaki mereka, tampak sebuah patung yang menggambarkan anak laki-laki mereka.
Arkeolog mengatakan, keluarga tersebut hidup pada masa pemerintahan dinasti ke-18 Mesir. Namun, kedua makam tampaknya pernah digunakan ulang. Ini ditunjukkan dengan adanya sarkofagus dari dinasti ke-21 dan 22.
Ada dua terowongan dalam makam kuno itu, salah satunya milik Amenemhat. Di dalam ruang pemakaman keluarga Amenemhat, arkeolog menemukan sejumlah mumi, sarkofagus, dan topeng pemakaman yang diukir di kayu, bersama dengan lebih banyak patung-patung tentang pasangan tersebut.
Di terowongan lainnya, tim menemukan mumi seorang wanita yang meninggal pada usia 50 tahun, bersama dengan sisa-sisa dua anaknya. Hasil pengujian awal dari sisa-sisa wanita tersebut menunjukkan bahwa ia kemungkinan menderita beberapa penyakit, termasuk penyakit bakterial pada tulang-tulangnya.
Makam tersebut juga berisi 50 kerucut pemakaman, 40 di antaranya bisa memberikan bukti adanya makam milik empat pejabat lain dari periode tersebut.
Pada April lalu, tim arkolog Mesir menemukan makam terpisah di nekropolis sama, berisi beberapa mumi, 10 sarkofagus kayu, dan lebih dari seribu patung pemakaman.
Pada waktu itu, Anani memuji signifikansi temuan tersebut karena banyaknya barang kuno yang ditemukan utuh.
Kedua penemuan baru tersebut terjadi di dekat Lembah Para Raja, tempat peristirahatan terakhir beberapa penguasa Mesir yang paling terkenal, termasuk Raja Tutankhamun muda.
Adapun Kota Luxor sendiri terletak di sebelah timur Sungai Nil, dan orang-orang Mesir dari kelas penguasa dan kelas atas dimakamkan di barat sungai, sebagai tanda penghormatan.
Advertisement