Liputan6.com, Changsha - Rooftopping, atau aktivitas berfoto dan membuat video di tepian gedung pencakar langit, telah memakan korban jiwa. Kali ini, korban adalah seorang pria asal China yang tewas setelah terjatuh dari atas gedung setinggi 62 lantai di Changsha, ibu kota Provinsi Hunan.
Pria itu bernama Wu Yongning (26), yang terjatuh dari puncak Huayuan Center--gedung tertinggi di Kota Changsha--pada 8 November. Demikian seperti dikutip dari The Straits Times, Selasa (11/12/2017).
Baca Juga
Wu yang berasal dari Ningxiang di Provinsi Hunan itu awalnya bekerja sebagai figuran film, sebelum berkecimpung dalam dunia rooftopping. Aktivitas mendaki gedung tinggi itu kemudian ia unggah ke situs mikroblogging Weibo, di mana ia memiliki pengikut sebanyak lebih dari satu juta.
Advertisement
Profesi barunya itu mendatangkan ketenaran, membuatnya secara teratur tampil di iklan media sosial dan platform live-streaming.
South China Morning Post melaporkan, Wu telah berhenti mengunggah video di Weibo sejak lebih dari satu bulan.
Sementara itu, keluarga Wu mengatakan kepada Xiaoxiang Morning Herald, korban sebelumnya telah menerima tantangan rooftopping dengan janji hadiah sebesar 100 ribu Yuan China, atau lebih dari Rp 200 juta.
Feng Shengliang, pamannya, mengatakan pada media, bahwa Wu mungkin telah mempertaruhkan nyawanya untuk hadiah uang tersebut.
"Dia berencana melamar kekasihnya (sehari setelah tantangan). Wu membutuhkan uang untuk biaya pernikahannya, dan juga untuk perawatan medis bagi ibunya yang sedang sakit," tutur Feng Shengliang.
Wu terjatuh dari atas atap Huayuan Center pada 8 November. Sehari kemudian, pacarnya menelepon polisi atas insiden yang menimpa kekasihnya.
Wu sendiri tercatat sudah mengunggah hampir 300 video pendakian di berbagai gedung pencakar langit di China. Ia menantang ketinggian dengan hanya bermodalkan kemampuan bela diri dan perencanaan yang hati-hati.
Nekat Panjat Kuil 6 Meter di Myanmar, Turis AS Tewas
Nasib nahas akibat terjatuh dari ketinggian turut dialami oleh seorang turis Amerika Serikat yang sedang berlibur di Myanmar.
Turis bernama Kassandra Braun itu tewas setelah terjatuh dari kuil setinggi enam meter di Kota Bagan.
"Pelancong tersebut diduga terpeleset dan jatuh dari atas kuil yang berada di Kota Bagan. Tujuan wanita tersebut naik ke atas kuil karena ingin menyaksikan matahari terbenam," ujar pihak Kementerian Dalam Negeri Myanmar.
Dalam sebuah pernyataan, pihak Kemendagri Myanmar menyebut, korban dinyatakan meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit di Mandalay.
Pemerintah Myanmar sudah mengeluarkan larangan kepada turis yang kerap memanjat kuil hanya demi menyaksikan matahari terbenam.
Meski larangan sudah dikeluarkan, masih ada saja beberapa pelancong yang melanggarnya.
Pada tahun 2016, misalnya, pihak berwenang sudah membatasi aktivitas kunjungan ke lima kuil utama. Dengan dalih ingin menjaga kelestarian kuil dan melindungi keselamatan wisatawan.
Namun, aktivitas ini masih berlangsung. Para pelancong terus memanjat bagian kuil yang ukurannya lebih kecil. Salah satu kuil yang kerap dipanjati adalah Wuttanathaw, tempat di mana Braun terpeleset.
Kota Bagan adalah salah satu tujuan utama wisata bagi para pelancong yang berkunjung ke Myanmar.
Advertisement