Sukses

Ledakan Pipa Gas Utama di Austria Buat Eropa Darurat Energi

Gas diangkut dari kota di Austria ke Slovakia dan Jerman lewat beberapa jaringan pipa. Aliran gas kemudian dikirim ke seluruh Eropa.

Liputan6.com, Wina - Sebuah ledakan besar di Austria menimpa jalur pipa pemasok gas utama di nyaris seluruh wilayah Eropa, termasuk Rusia. Insiden itu terjadi pada Selasa 12 Desember dan menewaskan satu orang serta melukai setidaknya 18 orang.

Polisi Austria mengatakan, ledakan di Baumgarten, yang terletak di timur laut Wina, terjadi akibat masalah teknik.

Dikutip dari The Guardian pada Kamis (13/12/2017), perbaikan pipa masih berlangsung.

Operator pipa, Gas Connect, mengatakan pasokan gas Austria terjamin "untuk masa yang akan datang". Namun, mereka mengakui bahwa pengiriman ke perbatasan selatan dan tenggara akan terpengaruh.

Menurut surat kabar Der Standard, perusahaan gas yang berbasis di Wina tersebut memperkirakan bahwa dibutuhkan berhari-hari untuk mengembalikan jalur pasokan.

Gas alam tersebut diangkut dari Baumgarten melalui Slovakia dan Jerman di beberapa jaringan pipa. Aliran gas kemudian dikirim ke seluruh Eropa melalui jaringan transmisi Austria.

Akibat ledakan itu, pasokan gas Eropa, termasuk Italia terganggu.

Dengan musim dingin yang makin menggigit, sejumlah pasokan gas ke rumah-rumah pun terancam. Hal itu memicu Italia mendeklarasikan gawat darurat negaranya.

Menteri Industri Italia mengatakan, negaranya tengah menghadapi ancaman serius pasokan energi dan meminta agar Trans Adriatic Pipeline (TAP) dikembangkan. Proyek TAP didesain untuk memberikan rute langsung ke Italia lewat bawah laut, tapi tertunda usai sejumlah protes dari aktivis lingkungan hidup.

"Jika kita punya TAP, kita tentu tak akan mendeklarasikan negara dalam keadaan darurat," kata Carlo Calenda.

Akibat peristiwa itu, harga grosir harian energi di Italia langsung naik hingga 97 persen ke rekor tinggi, yakni 47 euro per jam megawatt. Harga gas di tempat lain di Eropa melonjak karena kekhawatiran pasokan.

Negara lain yang terkena dampak langsung ledakan, termasuk Kroasia, Hungaria, Slovakia, dan Slovenia.

Pemasok gas yang berbasis di Moskow, Gazprom PJSC mengatakan bahwa pihaknya sedang mengerjakan redistribusi arus gas dan melakukan upaya terbaik untuk mengamankan pasokan gas tanpa gangguan ke klien.

Volume gas yang lewat ke barat melalui Ukraina, negara transit utama untuk gas Rusia, berkurang sepertiga akibat ledakan tersebut.

Rute transit gas utama Slovakia ke Austria dihentikan setelah kebakaran, kata operator pipa Slovakia, Eustream.

"Sebagai akibat dari insiden di Austria, kami menyesuaikan aturan transit di jaringan kami untuk sepenuhnya mengamankan keamanannya dan menghentikan transit ke Baumgarten," kata seorang juru bicara terkait ledakan itu.

2 dari 2 halaman

Ledakan yang Mematikan

Ledakan gas di Baumgarten terjadi pada Selasa 12 Desember 2017 lalu. Satu orang dilaporkan tewas dan 18 lainnya luka-luka.

Salah seorang korban diterbangkan ke rumah sakit umum di Wina akibat luka parah. Namun menurut laporan, korban dikonfirmasi tak berada dalam kondisi kritis.

"Ada ledakan sekitar pukul 8.45 dan kebakaran. Ledakan di Baumgarten, yang berada di timur laut Wina, disebabkan oleh masalah teknis," ujar seorang juru bicara kepolisian.

Pemadam kebakaran bekerja sampai sore hari untuk memadamkan api yang dimulai dengan ledakan tersebut. Sasis beberapa mobil yang diparkir di lokasi lumer oleh panasnya ledakan tersebut.