Liputan6.com, Beijing - Tembok Besar China adalah situs warisan dunia yang dijaga kelestariannya. Bangunan peninggalan sejarah tersebut memiliki panjang hingga 21 kilometer.
Namun, kemegahan situs tersebut sedikit tercoreng dengan aktivitas manusia yang dianggap sebagai perusak.
Dilansir dari laman Shanghaiist.com, Kamis (14/12/2017), baru-baru pengguna media sosial Weibo dikejutkan dengan gambar sekelompok pria yang tengah memasak di Tembok Besar China.
Advertisement
Baca Juga
Sebuah tungku perapian sengaja mereka buat menempel dengan bagian tembok untuk memasak mi instan.
Insiden ini terjadi setelah seorang saksi mata melihat ada asap datang dari bawah tembok. Untuk itu, saksi mata langsung melaporkan kejadian tersebut ke petugas.
Saat petugas tempat wisata mendekati sumber asap tersebut, mereka melihat ada sejumlah pria tengah asik makan mi instan.
Saat digerebek, para pelaku langsung kabur meninggalkan mangkuk dan alat-alat masaknya.
Di Weibo sendiri, terlihat jelas ada bungkus mi instan dan bagian dinding yang menghitam akibat asap hasil pembakaran kayu.
Kini para pelaku tengah diselidiki. Sesuai dengan aturan, bagi siapa saja yang merusak dan mengotori kawasan Tembok Besar China akan dikenakan denda uang dan penahanan maksimum 10 hari.
Â
Masak Mi Instan di Bandara
Jika sekelompok pria tengah jadi buronan karena memasak mi instan di situs bersejarah, maka beda halnya dengan sekelompok ibu-ibu yang satu ini.
Masih di Negeri Tirai Bambu, sekelompok wisatawan asal China kedapatan tengah memasak mi instan di ruang tunggu Bandara Internasional Hong Kong.
Wisatawan China memang dikenal memiliki kecenderungan membawa makanan instan ke manapun mereka pergi. Baik pergi kerja, urusan keluarga ataupun ketika melakukan liburan.
Meski tak membawa kompor secara utuh, mereka membawa alat masak yang dapat berfungsi jika menggunakan aliran listrik. Demikian dilansir dari laman Shanghaiist.com.
Dalam rekaman video yang beredar, sekelompok wanita terlihat berkumpul di sekitar alat masak elektronik yang mereka bawa.
Setelah mi instan terlihat matang, mereka terlihat gembira karena berhasil memasak mi instan dengan cara yang cepat.
Menurut penumpang lain yang merekam kejadian tersebut mengatakan, para wanita tersebut terlihat bersenang-senang selama 40 menit menyantap masakannya.
Meskipun banyak para penumpang lain yang melihat, seolah-olah mereka tak perduli dengan orang lain yang berada di sekitarnya.
Para penumpang menilai, sekelompok wanita asal China tersebut menyalahgunakan tempat menunggu keberangkatan sebagai urusan pribadi yang melanggar peraturan bandara.
Meskipun begitu, kelompok tersebut mengklaim hal yang mereka lakukan tak sama sekali mengganggu orang lain dan telah membersihkan area yang mereka jadikan tempat memasak.
Menanggapi insiden tersebut, pihak bandara mengatakan lebih dari 1.000 soket listrik di bandara digunakan penumpang untuk mengisi daya baterai telepon genggam dan laptop.
Jika ditemukan pihak yang menyalahgunakan fasilitas dengan tidak benar makan pihak bandara tak segan-segan untuk meminta pelaku menghentikan aksinya. Jika tak mau pihak bandara akan mengenakan denda sekitar 10 ribu dolar Hong Kong atau kurungan tiga bulan penjara.
Advertisement