Sukses

Listrik Padam di Bandara Atlanta, 1.000 Penerbangan Dibatalkan

Ribuan penumpang telantar dan sejumlah pesawat tak dapat diberangkatkan akibat padamnya listrik di Bandara Atlanta, bandara tersibuk di AS.

Liputan6.com, Atlanta - Ribuan penumpang telantar dan sejumlah pesawat terparkir di lintasan bandara akibat padamnya arus listrik di Hartsfield-Jackson Atlanta International Airport, salah satu bandara tersibuk di dunia.

Perusahaan pemasok listrik ke bandara tersebut, Georgia Power, belum mengatakan penyebab pasti padamnya arus listrik yang memengaruhi seluruh operasional bandara itu.

Namun, mereka mengatakan bahwa kebakaran yang menyebabkan kerusakan parah di fasilitas listrik bawah tanah Georgia Power berdampak dalam pemadaman itu.

Dikutip dari CNN, Senin (18/12/2017), Atlanta merupakan jantung dari sistem transportasi udara Amerika Serikat. Gangguan itu pun menyebabkan penundaan dan pembatalan penerbangan di seluruh AS.

Berdasarkan perkembangan terbaru yang dilaporkan Flightradar24, hampir 1.000 penerbangan dari dan ke Atlanta telah dibatalkan. Maskapai Southwest, American dan United Airlines membatalkan seluruh operasionalnya sepanjang Minggu, 18 Desember 2017.

Juru bicara Southwest Airlines, Brian Parish, mengatakan bahwa pihaknya membatalkan seluruh penerbangan dari dan ke Atlanta. Para penumpangnya pun diberi pilihan untuk melakukan pemesanan ulang tanpa ada perbedaan tarif.

Sementara itu, maskapai Delta Airlines yang memiliki kantor pusat terbesar di Atlanta, membatalkan 900 penerbangannya.

Kepolisian Atlanta mendesak orang-orang untuk menjauh dari bandara. Ia juga menyebut bahwa semua orang berada dalam kondisi aman dan tertib.

"Apa yang perlu publik pahami saat ini adalah kita membutuhkan semua orang untuk tidak datang ke bandara," ujar Warren Pickard.

 

2 dari 2 halaman

Para Penumpang yang Telantar

Pemadaman listrik di terminal bandara membuat para penumpang telantar dalam kegelapan. Seorang warga Atlanta yang hendak menuju ke New York, Heather Kerwin, menyebut bahwa orang-orang menggunakan senter di ponsel mereka untuk dapat melihat ke sekitar.

"Ada beberapa lampu darurat, tapi benar-benar gelap. Aku akhirnya memutuskan untuk keluar dari sana," ujar Kerwin.

Beberapa penumpang lain mengatakan bahwa staf bandara dan maskapai penerbangan tidak memberikan informasi perkembangan pemadaman listrik. Sejumlah toko yang menjajakan makanan terpaksa ditutup dan sejumlah penumpang dievakuasi untuk meredakan keributan.

Tak hanya dirasakan oleh penumpang yang berada di bandara, mereka yang sudah berada di pesawat juga terpaksa menunggu selama berjam-jam.

Seorang penumpang bernama Jodi Green yang dijadwalkan mendarat pada pukul 19.00, terpaksa harus menunggu selama lima jam untuk dapat mendarat di Bandara Atlanta.

Green mengatakan, pilot mengumumkan bahwa pendaratan pesawat mereka harus ditunda untuk mempersilakan pesawat lain mendarat terlebih dahulu atas alasan keterbatasan bahan bakar.