Liputan6.com, Djibouti - Pemerintah Inggris mengumumkan paket bantuan darurat baru senilai 50 juta pound sterling atau sekitar Rp 906 miliar bagi rakyat Yaman yang terjebak dalam "krisis kemanusiaan terburuk di dunia".
Lebih lanjut, Menteri Pembangunan Internasional Inggris Penny Mordaunt mengumumkan bahwa pihaknya akan menyediakan makanan selama satu bulan bagi 3,4 juta warga Yaman, 106 ribu ton gandum, dan bahan bakar untuk membuat rumah sakit tetap beroperasi serta memompa air bersih. Demikian seperti dikutip dari Independent pada Senin (18/12/2017).
Yaman terlibat dalam perang sipil berdarah sejak 2014, ketika pemberontak mengambil alih Kota Sanaa.
Advertisement
Mordaunt memperingatkan bahwa dalam beberapa bulan terakhir pertempuran meningkat dan pembatasan akses bantuan mendorong Yaman ke dalam sebuah "bencana kelaparan".
"Kisah-kisah mengerikan yang saya dengar dari warga Yaman dan pekerja kemanusiaan hari ini adalah pengingat akan tragedi kemanusiaan terburuk di dunia di mana tiga per empat penduduk membutuhkan bantuan,"Â tutur Mordaunt di Djibouti, tempat di mana bantuan asal Inggris akan dikirim ke Yaman.
Baca Juga
"Setiap hari para orangtua membawa anak-anak mereka yang menderita malnutrisi ke rumah sakit karena belum makan berhari-hari, dan keluarga lainnya menyaksikan orang yang mereka cintai mati sia-sia padahal penyakit mereka dapat diobati...," imbuh dia.
Selain itu, ia mengatakan, "Bahan bakar akan menghasilkan makanan, memompa air bersih untuk membantu menghentikan penyebaran kolera dan pembangkit listrik rumah sakit."
Kunjungan ke Arab Saudi
Selain bertandang ke Djibouti, Mordaunt juga mengunjungi Arab Saudi dan bertemu dengan sejumlah figur politik tingkat tinggi. Ia menjelaskan bahwa pasokan komersial dan kemanusiaan harus dilanjutkan dan akses harus segera diberikan demi mencegah bencana kelaparan lanjutan.
"Pemerintah Inggris menyerukan kepada seluruh pihak untuk mengembalikan akses penuh terhadap impor kemanusiaan dan komersial serta menemukan solusi damai," tegas Mordaunt.
Sebelum Mordaunt, lawatan ke Saudi telah lebih dulu dilakukan oleh Perdana Menteri Theresa May pada bulan lalu. Dalam kesempatan itu, PM May mengulang kembali pentingnya memastikan akses penuh ke seluruh wilayah Yaman.
Paket bantuan darurat ke Yaman ini menjadikan total bantuan Inggris ke Yaman mencapai 205 juta pound sterling pada periode 2017/2018. Fakta tersebut membuat Inggris berada pada urutan ketiga pendonor terbesar secara keseluruhan.
Meski menggelontorkan bantuan dalam jumlah besar, di lain sisi, Pemerintah Inggris dikritik karena terus menjual senjata ke Arab Saudi di tengah konflik yang masih berlangsung.
Koalisi pimpinan Arab Saudi memulai serangan udara ke Yaman pada Maret 2015, tepatnya setelah pemberontak Houthi yang didukung Iran menggulingkan Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi.
Advertisement