Liputan6.com, Washington, DC - Pesawat Boeing 747 terakhir yang masih digunakan oleh maskapai penerbangan Amerika Serikat resmi berhenti beroperasi dalam pekan ini.
Sebenarnya, Delta Air Lines berencana menerbangkan Jumbo Jet terakhirnya pada hari Minggu 17 Desember. Namun karena kebutuhan operasional, Boeing 747 dioperasikan kembali untuk menempuh perjalanan tambahan, yakni pulang-pergi Seoul, Korea Selatan.
Seperti dikutip dari telegraph.co.uk pada Selasa (19/12/2017), kini penerbangan komersial terakhir Boeing 747 akan mendarat di Detroit, Michigan, dari Seoul pada Rabu pagi waktu setempat.
Advertisement
Nantinya setelah menyelesaikan penerbangan selama 14 jam, Boeing 747 terakhir akan melaksanakan "tur perpisahan" dengan sejumlah pemberhentian khusus termasuk di antaranya Everett, Los Angeles dan Minneapolis-St Paul.
Baca Juga
Rival Delta Air Lines, United Airline, memensiunkan Boeing 747 terakhirnya pada November lalu. Namun penggemar burung besi berjuluk "Queen of the Skies" ini tak perlu khawatir karena masih bisa menikmati terbang dengan Boeing 747 bersama maskapai Korean Air dan Lufthansa.
"Boeing 747 dianggap menandai titik balik perjalanan udara massal terjangkau di Negeri Paman Sam. (Boeing 747) Membuat semua orang bisa terbang. 747 mengepakkan sayap ke seluruh dunia," ujar sejarawan Boeing Michael Lombardi kepada AFP.
"Tiba-tiba saja Anda bisa pergi dari Singapura ke London dalam waktu kurang dari 24 jam. Itu (Boeing 747) membuat semuanya lebih mudah diakses," papar Lombardi menutup kisah sang Jumbo Jet.
Good bye Boeing 747...
Akan Terus Diproduksi
Meski sejumlah maskapai memensiunkan armada Boeing 747 mereka, namun perusahaan Amerika Serikat tersebut akan terus memproduksi jenis ini untuk kepentingan industri kargo dan tentu saja sebagai pesawat pilihan kepresidenan AS, Air Force One.
Awal bulan ini, maskapai penerbangan Belanda KLM juga mengucapkan selamat tinggal pada Boeing 747 terakhirnya.
"Terlepas dari segala macam alasan keuangan yang tidak akan kami bebankan pada Anda, kami merasa berat saat harus mengeluarkannya di posisi puncak," ungkap Jacky van Damme dari KLM.
Van Damme lebih lanjut menjelaskan bahwa perhatian kini diberikan pada bintang baru seperti Boeing 787 Dreamliner dan Boeing 777. "Pesawat-pesawat itu lebih irit, tenang dan menawarkan lebih banyak kenyamanan bagi penumpang".
Namun bagaimanapun van Damme tidak memungkiri bahwa keberadaan 747 sangat penting.
"Jumbo jet 747 pertama telah mengubah industri penerbangan lebih dari 45 tahun silam. Bagaimanapun, burung besi itu memungkinkan perjalanan jarak jauh secara massal untuk pertama kalinya. Dunia menjadi lebih mudah diakses oleh banyak orang," terang van Damme.
Maskapai Prancis Air France mengucapkan selamat tinggal kepada Boeing 747 pada tahun lalu. Adapun British Airways, yang memiliki 41 jet jumbo mengatakan akan "merumahkan" armadanya tersebut pada tahun 2024.
Advertisement