Sukses

Dihukum di Hutan, Bocah 5 Tahun Asal Filipina Hilang Tanpa Jejak

Seorang bocah perempuan malang harus menerima hukuman dari sang ayah yang kala itu mengamuk tak karuan.

Liputan6.com, Manila - Orangtua selalu punya cara untuk mendidik anak-anaknya. Namun, melibatkan unsur kekerasan untuk mendisiplinkan buah hati terbukti bukanlah cara yang tepat.

Pasalnya, cara seperti ini hanya akan membuat seorang anak akan tertekan dan mempengaruhi tumbuh kembangnya. Bahkan, bukan tak mungkin jika cara seperti ini akan menimbulkan hal yang tak diinginkan.

Dilansir dari laman Nextshark.com, Kamis (21/12/2017), sama halnya dengan kasus yang baru-baru ini terjadi di Filipina.

Seorang bocah perempuan malang harus menerima hukuman dari sang ayah yang kala itu mengamuk tak karuan.

Kejadian bermula ketika Felipe Eranzo melaporkan kehilangan putrinya, Maria Fe. Pria itu mengaku, sang anak hilang setelah dihukum pada Rabu 13 Desember 2017.

Eranzo mengatakan, bocah berusia 5 tahun itu telah mempermalukannya dirinya di depan umum -- meski tak dijelaskan secara pasti mengapa seorang anak kecil bisa bikin ayahnya malu berat.

Karena merasa kesal, pria itu lantas memukul bagian leher Maria hingga bocah itu tak sadarkan diri.

Bukannya dibawa ke rumah sakit untuk disembuhkan, pria itu malah menyeret bocah itu ke hutan dan meninggalkannya sendirian.

Eranzo beralasan,  hukuman tersebut diberikan karena ia ingin membuat anak jauh lebih sopan. Tak lama kemudian, pria itu kembali ke hutan untuk menjemput anaknya. Namun, ia sudah tak menemukan Maria.

Saat Eranzo melaporkan hal tersebut ke polisi, malah petugas menangkapnya dengan alasan menelantarkan anak.

Proses pencarian terus berlanjut. Namun, hingga detik ini bocah tersebut belum ditemukan sama sekali.

 

2 dari 2 halaman

Anak di Jepang Tewas Kelaparan Saat Dihukum

Selain kasus hilangnya Maria, tahun 2016 seorang anak laki-laki asal Jepang berusia 12 tahun diberi hukuman oleh orangtuanya.

Karena dianggap terlalu nakal, bocah bernama Yamato tersebut sengaja ditinggalkan oleh orangtuanya di hutan sendirian.

Saat orangtuanya hendak mencari Yamato, bocah itu sudah tak ada sama sekali. Hingga seminggu kemudian, bocah itu ditemukan oleh seorang tentara dalam kondisi tak bernyawa.

Kuat dugaan, bocah itu tewas karena kelaparan.