Sukses

Tukang Cukur Ini Bikin Pitak dan Nyaris Gunting Telinga Pelanggan

Akibat memotong telinga pelanggan hingga berdarah, tukang cukur tersebut terancam dijatuhkan hukuman penjara.

Liputan6.com, Wisconsin - Potongan rambut yang buruk dan telinga yang ikut tergores gunting, membuat seorang penata rambut menerima hukuman, demikian menurut sebuah laporan dari petugas polisi di Amerika Serikat (AS).

Sebuah kasus yang dilaporkan oleh City of Madison Police Departement di Wisconsin mengatakan, mereka telah menangkap seorang penata rambut bernama Khaled A. Shabani, 46 tahun. Ia diduga menggunting telinga seorang pelanggannya yang berusia 22 tahun pada Jumat, 22 Desember 2017.

Dikutip dari News.com.au, Kamis (28/12/2017), Joel Despain, seorang juru bicara kepolisian mengatakan, pelanggan pria mengaku bahwa sebelumnya, penata rambut tersebut menyuruhnya untuk berhenti bergerak dan menggoyangkan kepala, sebelum melukai telinga korban.

Juru bicara kepolisian setempat juga mengatakan, pada awalnya, pelanggan meminta kepada tukang cukur untuk dicukur dengan clipper nomor 2, dan ia juga meminta rambut bagian atasnya untuk dipangkas sepanjang 1 inchi.

"Pelanggan menginginkan gaya rambut baru untuk hari Natal, tetapi ia berakhir dengan kepalanya yang dicukur setengah dan telinga penuh darah," kata Despain.

"Meskipun memotong rambut seseorang dengan gaya yang berantakan bukanlah sebuah kejahatan, namun Anda akan dipenjara jika dengan sengaja melukai telinga seseorang dengan gunting," imbuh Despain.

"Pelanggan tahu jika proses pencukuran gaya rambutnya tidak akan berjalan dengan lancar saat penata rambut mulai memutar-mutar telinganya, sementara penata rambut menuduh pelanggan bergoyang-goyang dan menggerakkan kepalanya," demikian cuplikan laporan tersebut.

Korban mengatakan, peristiwa ini menjadi semakin tak terkendali saat penata rambut "menggores" telinganya dengan gunting. Penata rambut kemudian mengubah pengaturan alat cukur dengan 'zero' atau tanpa clipper, berbanding terbalik dengan apa yang diminta oleh pelanggan.

Pelanggan mulai merasakan darah keluar saat ia sadar alat cukur tanpa clipper tersebut digunakan untuk memotong rambutnya, tepat di tengah-tengah kepalanya dan melukai telinga pria itu. Kesalahan ini menyebabkannya terlihat mirip dengan Larry, tokoh dari acara TV "Three Stooges".

Despain mengatakan, pada saat itu pelanggan merasa cukup dengan apa yang telah dilakukan oleh penata rambut dan ia memutuskan untuk pergi meninggalkan tempat tersebut. Korban mengatakan, penata rambut terus berteriak, "Anda mau 'zero' dan gaya rambut lingkaran kan?"

Untuk merapikan rambutnya yang berantakan, pelanggan tersebut akhirnya memutuskan untuk mencukur habis mahkota kepalanya itu di tempat lain. Ia kemudian melaporkan peristiwa ini kepada polisi setempat.

Penata rambut tersebut ditangkap karena diduga melakukan kekacauan dan perilaku tak menyenangkan saat sedang memegang benda tajam. Tersangka mengatakan kepada polisi bahwa kejadian tersebut hanyalah kecelakaan semata. (Affifah Zahra)

2 dari 2 halaman

Potongan Tak Memuaskan, Tukang Cukur Nyaris Dibunuh

Kejadian seputar salah potong rambut, juga pernah terjadi pada 2016. Namun, pada saat itu, tukang cukur yang menjadi korbannya.

Adrian Blacnhe Swain, 29 tahun, potong rambut di sebuah toko bernama 619 barber shop di pusat kota San Diego.

Pada saat itu, setelah potong rambut dan meninggalkan uang tip sebesar US$ 20, seorang wanita kembali ke tukang cukur bernama Manny Montero. Si pelanggan tak puas dengan hasil potongannya dan berusaha membunuh Montero.

Ia kembali ke toko tersebut dan menuding Montero telah merusak 'mahkotanya.'

Swain, kemudian mengarahkan senjata api ke ke Montero dan pelanggannya yang sedang duduk di dalam toko. Ia kemudian menembakkan senjatanya tiga kali.

Namun, menurut laporan polisi, senjata api mengalami malfungsi dan gagal mengeluarkan timah panas.

Ketika senjata di tangan Swain malfungsi, semua pencukur melumpuhkannya hingga polisi tiba di lokasi.

Menurut saksi mata, jika senjata yang dipegang Swain meletus, kemungkinan besar ia bisa membunuh sedikitnya tiga hingga empat orang di dalam toko.