Liputan6.com, Washington, DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan bahwa dirinya sangat kecewa karena China disebutnya telah menjual minyak ke Korea Utara.
"Tertangkap basah - sangat kecewa bahwa China meloloskan minyak ke Korea Utara. Tak akan ada solusi bersahabat kepada Korea Utara jika masalah ini terus berlanjut," cuit Trump pada 28 Desember 2017.
Dikutip dari CNN, Jumat (29/12/2017), seorang pejabat Gedung Putih dan sejumlah pejabat Dewan Keamanan Nasional tak dapat menjelaskan maskud dari cuitan Trump itu. Mereka juga tak merespons apakah informasi itu berasal dari Korea Selatan.
Advertisement
Baca Juga
Seperti dimuat Independent, pernyataan lewat Twitter itu disampaikan Trump setelah surat kabar Korea Selatan Chosun Ilbo melaporkan bahwa Amerika Serikat telah mengabadikan adanya kativitas kapal China yang memindahkan minyak ke Korea Utara dalam 30 kali kesempatan.
Laporan Chosun Ilbo, yang dikutip oleh Fox News, mengutip pernyataan sejumlah pernyataan pejabat Pemerintah Korea Selatan yang mengatakan bahwa China dan Korea Utara telah memperdagangkan minyak secara ilegal di Laut Barat.
Laporan yang menampilkan foto aktivitas itu, konon berasal dari satelit AS.
Bantahan China
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, membantah bahwa kapal negaranya berdagang dengan Korea Utara.
"Saya tak mengerti apa yang Anda sebutkan," kata Hua.
"Posisi China tetap tegas. Saya ingin menegaskan kembali bahwa Pemerintah China telah secara komprehensif, akurat, setia, dan ketat melaksanakan resolusi Dewan Keamanan terkait Korea Utara. Sikap kita sungguh-sungguh dan serius, dan tindakan kita kuat dan efektif," imbuh dia.
Hua menambahkan, "Jika ada bukti kuat bahwa China melanggar resolusi dewan Keamanan, China pasti akan menghadapinya sesuai dengan undang-undang dan peraturan, dan tidak ada satu kasus pelanggaran pun yang bisa lilis begitu saja."
Advertisement
Hubungan China dengan Korea Utara
China adalah mitra dagang dan pemasok energi utama Korea Utara. Namun, Negeri Tirai Bambu itu memilih untuk mendukung sanksi Dewan Keamanan PBB terhadap negara tersebut pada pekan lalu.
Sanksi tersebut membatasi ekspor produk minyak sulingan ke Korea Utara, serta pasokan minyak mentah mencapai 4 juta barel.
China belum mengungkap jumlah ekspor minyak mentahnya ke Korea Utara dalam beberapa tahun terakhir. Namun, sejumlah sumber menyebut bahwa pihaknya masih memasok sekitar 520 ribu ton atau 3,8 barel minyak mentah ke negara tersebut setiap tahunnya.